MOBIL NASIONAL VERSI PRABOWO BUKAN SAINGAN TOYOTA

JAKARTA – Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menjelaskan orasi yang dilakukan Prabowo di kampanye terbuka di Solo, Rabu (10/4), terkait dukungan pada industri otomotif dan versinya soal mobil nasional.

Orasi Prabowo itu menyindir rencana produksi mobil buatan Indonesia yang bisa jadi mengarah ke Esemka. Seperti diketahui bersama, Esemka merupakan proyek otomotif yang pernah dekat dengan sosok rival Prabowo, Joko Widodo.
“Kita ingin punya mobil buatan Indonesia yang benar-benar buatan Indonesia, bukan mobil etok-etok (bahasa jawa: pura-pura), motor benar-benar buatan Indonesia,” kata Prabowo saat berorasi.
Anggota Dewan Pakar BPN Drajat Wibowo menjabarkan pernyataan Prabowo itu. Drajat bilang keinginan Prabowo sesungguhnya adalah Indonesia menguasai lebih dulu teknologi otomotif sebelum mewujudkan mobil nasional.
Indonesia diyakini bisa melakukan itu sebab sudah berpengalaman merancang pesawat terbang yang pernah dimotori oleh Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) -sekarang bernama Dirgantara Indonesia-.
Drajat juga menjelaskan maksud mobil nasional versi Prabowo bukan untuk kebutuhan komersial. Dia mengatakan mobil nasional itu punya pasar yang sempit, bukan menyasar ke pasar yang lebih gemuk seperti Multi Purpose Vehicle (MPV) atau Sport Utility Vehicle (SUV). Dia meyakini mobil nasional pasti kalah bersaing dari produsen mobil besar di dalam negeri.
“Konteksnya bukan komersial, kalau itu pasti lewat dari Toyota dan kawan-kawan. Jadi kebutuhan khusus dulu, disempurnakan,” kata Drajat.
Kendaraan Khusus TNI
Menurut Drajat bila mobil nasional versi Prabowo mengincar pasar kendaraan yang kini laris manis, prosesnya pasti akan lebih panjang dan berbelit. Pada proses itu dia menyoroti juga tentang upaya pengembang mobil nasional harus membentuk citra.
“Makanya itu jangan ditafsirkan konteks komersial, kalau itu perlu waktu lebih panjang. Karena harus mengubah image konsumen atau segala macam, banyak sekali,” ucap dia.
Mobil nasional versi Prabowo disebut bakal memiliki spesifikasi khusus dan ditujukan untuk pasar terbatas. Drajat mencontohkan kendaraan khusus TNI atau mengincar konsumen kelas atas sebagai mobil premium.
Lihat juga: Penjelasan BPN Soal Mobil Nasional Bukan ‘Etok-etok’ Prabowo
“Misalnya dia itu tidak diproduksi masal tapi dengan kemewahan tertentu. Bayangan saya yang penting teknologi dikuasai dulu. Jadi bisa juga kaya mobil jip yang bisa dipakai tentara atau apalah nanti itu bayangan saya,” katanya.
Drajat mengakui mobil nasional tersebut tidak akan terealisasi dalam waktu singkat. Salah satu strategi yang bakal dilakukan untuk mendukung itu adalah membawa pulang seluruh insinyur Indonesia di luar negeri agar bersama-sama mengembangkan mobil nasional.
“Jadi mas Prabowo melihat ada kebocoran, di mana insyinyur kita yang jago-jago itu banyak lari ke luar. Jadi ini ditarik dulu, jika buat pesawat mungkin mahal, makanya mobil dulu. Bikin desain keren untuk kebutuhan khusus,” kata Drajat. (*/Joh)