(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Berita Orbit

PENDAKI GUNUNG SUMBING HARUS IKUTI PROTOKOL KESEHATAN

MAGELANG – Jalur pendakian menuju Gunung Sumbing rencananya bakal dibuka kembali, menunggu keputusan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang.

Saat dibuka akan ada persyaratan pendaki yang mencakup penerapan protokol kesehatan.

Koordinator Forum Pengelola Gunung Sumbing (FPGS), Lilik Setyawan mengatakan, ada persyaratan yang harus ditaati dan dilengkapi untuk mendaki di Gunung Sumbing yang sebelumnya telah ditutup selama 3 bulan itu. Persyaratan tersebut merupakan hasil kesepakatan dari para pengelola basecamp.

“Ada beberapa persyaratan yang harus ditaati dan dilengkapi untuk mendaki Gunung Sumbing di era kenormalan baru,” kata Lilik saat dihubungi, Selasa (9/6/2020).

Lilik yang juga pengelola basecamp di Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang menambahkan, pendaki sampai di basecamp dicek suhu tubuhnya. Kemudian jumlah pendaki di setiap basecamp yang berangkat mendaki dibatasi juga.
“Pendaki sampai di basecamp akan dicek suhu tubuhnya. Pendakian dibatasi, termasuk yang mau nginap di basecamp juga dibatasi,” tuturnya.

Registrasi pendaki, kata dia, nantinya menggunakan sistem online. Untuk saat itu, website mengenai registrasi secara online tersebut sedang dipersiapkan.

Adapun persyaratan bagi pendaki antara lain memakai masker dan membawa masker cadangan, membawa hand sanitizer, membawa surat surat keterangan sehat dari puskesmas atau bidan rujukan basecamp. Kemudian tidak sedang flu, batuk atau demam dan membawa alat makan minum perorangan.

Selain itu, membawa kartu identitas masing-masing pendaki, surat jalan dari desa asal disertai jumlah personelnya dan nama lengkapnya. Kemudian, pendaki harus menggunakan tenda kapasitas 4 orang yang diisi hanya untuk 2 orang.

Baca juga: Tak Ada Liga, Mantan Kapten Timnas Gowes ke Kaki Gunung Sumbing
“Selain persyaratan itu, perlengkapan pendakian dan prosedur basecamp yang sudah ada tetap berjalan,” ujar Lilik.

Untuk pembukaan, kata dia, hari dan tanggal pembukaan jalur pendakian saat ini masih dalam proses persiapan dan persetujuan dari instansi pemerintah yang terkait khususnya Dinas Pariwisata dan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Magelang.

“Untuk hari dan tanggal pembukaan jalur pendakian saat ini masih dalam proses persiapan dan persetujuan dari instansi pemerintah terkait khususnya Dinas Pariwisata dan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Magelang,” tandasnya.(*/Ndo)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

3 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago