RS INDONESIA DI GAZA KINI JADI MARKAS ISRAEL DAN TEMPAT BERLINDUNG TENTARA
JAKARTA – Konflik yang terjadi antara Israel dengan Palestina semakin memanas. Bahkan kini kondisi kesehatan dan kemanusiaan di Jalur Gaza sedang mengalami krisis dan semakin mengkhawatirkan.
Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Sarbini Abdul Murad mengungkapkan bahwa seluruh tenaga kesehatan, pasien serta warga yang selama ini berlindung di bawah atap Rumah Sakit Indonesia di Gaza terpaksa harus dievakuasi semenjak terjadinya gencatan senjata.
Sebelumnya, Israel juga sempat menuduh bahwa Hamas memiliki markas rahasia di bawah RS Indonesia di Gaza. Akan tetapi, belum lama ini pasukan Israel justru memanfaatkan RS Indonesia di Gaza sebagai tempat perlindungan mereka.
Perang Israel dan Palestina
“Hari ini Israel menjadikan Rumah Sakit Indonesia di Gaza sebagai perisai untuk mereka. Kami mengecam cara-cara kotor yang dilakukan oleh Israel dengan menjadikan RS Indonesia sebagai benteng untuk menyerang para pejuang di Palestina yang ada di Utara,” kata Sarbini dalam konferensi pers MER-C pada Kamis (21/12/2023).
Lebih lanjut, Pihak MER-C juga telah meminta Israel agar kembali ke hukum humaniter Internasional atau hukum perang yang di dalamnya tertulis bahwa tidak boleh menyerang rumah sakit pun juga dengan tenaga medis.
Rumah sakit seharusnya menjadi tempat yang netral ketika terjadinya perang, sehingga tidak boleh ada pertempuran di dalamnya.
Apa yang dilakukan oleh Israel tentunya telah melanggar hukum humaniter Internasional tersebut, sebab Israel telah merusak rumah sakit yang ada secara sistematis.
Sarbini juga menjelaskan bahwa pihak MER-C juga telah meminta bantuan dari World Health Organization (WHO) untuk membantu mengirimkan tim untuk menginvestigasi kondisi di Gaza. Terlebih dengan minimnya fasilitas kesehatan di sana.
“Kami minta juga kepada WHO agar bisa mengirimkan tim khusus untuk investigasi, sehingga tidak terjadi hal-hal yang buruk bagi Warga Gaza,” ungkapnya.(*/Ridz)