SAPI SONOK, SAPI CANTIK DARI MADURA
MADURA – Sapi di Madura memang istimewa. Hewan itu didandani hingga cantik. Diberi hiasan dengan berbagai ornamen warna-warni nan gemerlap, lalu berlenggak-lenggok mengikuti irama gamelan.
Pada momen-momen tertentu, sapi betina asal Madura memang didandani dengan aksesoris berkilau di sekitar kepala dan dadanya.
Kalau sudah begitu, sapi-sapi itu dikenal sebagai Sapi Sonok.
Di Pulau Madura yang juga terkenal sebagai penghasil garam ini, sapi merupakan hewan istimewa dan menjadi salah satu simbol kebanggaan.
Harga seekor sapi konon bisa mencapai ratusan juta rupiah. Demikian juga dengan sapi sonok ini, apalagi yang pernah menjuarai berbagai macam kontes.
Kontes kecantikan
Secara umum, Madura dikenal dengan Karapan Sapi. Aktivitas itu merupakan salah satu olahraga ketangkasan, kekuatan, dan kecepatan.
Berbeda dengan Sapi Sonok, yakni lomba kecantikan khusus sapi.
Sapi Sonok bisa diartikan sebagai sapi yang dirias atau didandani secantik mungkin. Semua sapi yang digunakan memang harus berjenis kelamin betina.
Sapi yang diperlombakan adalah sepasang dan digandeng dengan alat yang disebut Panggonong.
Sapi-sapi itu dikendalikan oleh seorang joki, berjalan perlahan-lahan mengikuti irama musik gamelan khas yang mengiringi.
Lenggak-lenggok dan keserasian mengikuti irama, serta keindahan riasan inilah yang akan dinilai.
Di arena lomba sengaja ada ‘catealk’ yang disiapkan lengkap dengan sebuah gapura ukir di arena finish.
Sapi-sapi yang telah didandani itu akan menginjakkan kaki depannya di sebuah penopang kayu yang telah dipersiapkan di area finish.
Pada bagian awal sebelum sapi-sapi berjalan berlenggak-lenggok, acara akan diawali oleh para penari dan juga merangkap sebagai penyanyi.
Mereka mengantar sapi-sapi sampai pada garis finish. Adapun musik yang mengiringi adalah musik tradisional, yaitu kenong, gong, terompet, dan kendang.
Biasanya musik tersebut dikenal dengan musik rancak yang lalu bersinergi dengan gerakan sapi yang berlenggak-lenggok bak peragawati di atas catwalk.
Sejarah sapi sonok dimulai sejak sekitar 50 tahun yang lalu. Awalnya para pemilik sapi di Kabupaten Pamekasan ini memandikan sapi-sapi mereka setiap sore. Setelah sapi terlihat bersih, sehat dan montok, mereka secara iseng mengadakan lomba. Hal yang dinilai adalah sapi mana yang paling cantik.
Lama kelamaan tradisi ini berkembang dan akhirnya dilombakan sampai sekarang.(*/Gio)