SERANGAN JANTUNG BERHUBUNGAN DENGAN KONDISI KEJIWAAN
JAKARTA – Depresi terbukti meningkatkan risiko serangan jantung. Sebuah penelitian membuktikan kondisi kejiwaan tersebut berhubungan dengan penumpukan kolesterol jahat di dalam tubuh.
Sebuah penelitian di University of Cambridge membuktikan bahwa penyakit jantung dan depresi sama-sama memicu pelepasan senyawa radang di dalam darah. Radang atau inflamasi berhubungan dengan kadar kolesterol jahat yang lebih tinggi, yang juga merupakan faktor risiko penyakit jantung.
“Mungkin penyakit jantung dan depresi memiliki mekanisme biologis yang sama,” kata Dr Golam Khandaker yang melakukan penelitian ini, dikutip dari Dailymail.
“Penelitian kami menunjukkan mungkin inflamasi adalah kemiripan mekanisme pada kondisi-kondisi tersebut,” jelasnya.
Berbagai penelitian terdahulu banyak mengaitkan depresi dengan penyakit jantung. Salah satunya menyebut 40 persen pasien mengalami depresi setelah serangan jantung. Sementara itu, 15 persen pengidap masalah kardiovaskular juga memiliki berbagai masalah kesehatan jiwa.(*/Na)