TRADISI BEDULANG MEMBUAT PARA PERANTAU KANGEN MUDIK KE KAMPUNG

BANGKA – Tradisi Bedulang di Bangka selalu membuat para perantau kangen ingin mudik lebaran. Kumpul bareng keluarga, ketemu dengan sobat lama, dan juga bisa bersilaturahmi dengan tetangga. Kalau di tempat lain momen lebaran orang-orang saling berkunjung ke rumah kerabat untuk bermaaf-maafan, tradisi bedulang Bangka yang masih dilakukan hingga sekarang selalu identik dengan makan-makan. Wah, enak banget ya? Kumpul-kumpul bareng dan langsung ditawari untuk kulineran.

Tradisi bedulang sudah dilakukan cukup lama di daerah Bangka. Kalau diartikan secara harafiah, bedulang adalah makan dengan cara menggunakan dulang yang ditutup dengan tudung saji. Disini, dulang mempunyai makna nampan berukuran cukup besar. Nah, kamu pasti bisa langsung menebak apa yang tersembunyi di atasnya ‘kan? Apalagi kalau bukan jejeran menu makanan yang sengaja dimasak oleh tuan rumah untuk menjamu para tamu.
Memang sih bermaaf-maafan sudah jadi kebiasaan dan agenda wajib. Namun buat para perantau yang mudik, acara ini tentu ditambah dengan ikutan acara tradisi bedulang yang akan mengobati rasa kangen mencicipi berbagai kuliner yang sudah begitu familiar di lidah. Nggak heran kalau acara Tradisi Bedulang selalu meriah dan nggak cuma orang tua saja yang antusias karena anak-anak juga semangat untuk meramaikan tradisi bedulang.
Lalu menu apa saja sih yang biasa disajikan di Tradisi Bedulang untuk para tamu? Bisa jadi, kamu akan menemukan menu yang beraneka ragam dalam satu nampan, seperti lempah kulat pelawan, sambal belacan, ikan jebung bakar, lempah kuning ikan kakap, lalapan, tumis keladi, kucai, jamur pelawan, singkong, jagung, dan tumis rebung. Terkadang menu yang ada di dalam Tradisi Bedulang juga dalam bentuk sup daging sapi atau daging ayam serta olahan cumi. Dalam satu dulang dapat disantap oleh 4 – 5 orang dan menu yang bervariasi ini pasti membuat ngiler dan langsung membangkitkan selera makan.
Biar tambah rame, biasanya tradisi bedulang dilakukan di masjid dan balai desa sehingga bisa disantap lebih meriah. Nggak heran kalau atmosfir acara ini benar-benar ramai dan disambut dengan sukacita oleh masyarakat Bangka. Nah kalau saat tradisi bedulang masyarakat bisa makan gratis, tapi kalau hari biasa dan ngidam pengin makan bedulang, kamu harus merogoh kocek hingga Rp300.000 dengan menu dalam tradisi bedulang yang cukup lengkap. Mahal juga ya?
TRADISI BEDULANG DENGAN HASIL BUMI BANGKA
Umumnya dalam satu bedulang terdiri dari berbagai macam lauk pauk yang ditemani dengan nasi merah, buah-buahan yang lagi musim dan juga jus madu yang sudah begitu digemari oleh masyarakat Bangka karena rasanya begitu segar di tenggorokan. Yang unik dari menu dalam Tradisi Bedulang ini adalah hampir semua menu tersebut dibuat dari hasil bumi di Bangka. Nggak ada yang diimpor dari luar sehingga kesegaran rempah-rempah dan bumbu yang dimasukan untuk mengolah hidangan punya aroma begitu khas, wangi dan tentu saja menggugah selera.
Bahan-bahan segar asli dari Bangka menjadi sumber daya alam yang digunakan dalam tradisi bedulang. Acara ini pun dianggap menjadi salah satu alternatif untuk memanfaatkan potensi alam serta mengurangi ketergantungan produk dari luar karena apa yang dikeluarkan oleh perut bumi, itulah yang nanti akan diracik dan dimasak menjadi sajian lezat dalam tradisi bedulang.
Karena itulah kenapa tradisi bedulang erat kaitannya dengan ungkapan rasa syukur dengan hasil bumi yang diperoleh sehingga hanya produk dari Bangka-lah yang tersaji dalam nampan bedulang. Mungkin kalau di Jawa lebih dikenal dengan istilah gunungan yang menjadi simbol rasa syukur dari hasil bumi yang dipanen.
Sebenarnya ada 2 kesempatan untuk menikmati meriahnya tradisi bedulang di Bangka, yaitu saat hari raya Idul Fitri dan saat Maulud Nabi Muhammad SAW. So kalau kebetulan kamu lagi ada liburan saat momen maulud nabi, bisa jadi kamu bisa menyaksikan kemeriahan acara tradisi bedulang atau tradisi makan bersama-sama di Bangka.(*/Tian)