BENTENG FORT DE COCK ADA PENINGGALAN HINDIA BELANDA MENJADI SEJARAH
BUKIT TINGGI – Selain Alam dan Kulinernya, bukit itnggi menyimpan beberapa peninggalan dari Hindia-Belanda yang menjadi daya tarik sejarah.
Selain Jam Gadang yang menjadi ikon kota dan rumah kelahiran Sang Proklamator sekaligus wakil presiden pertama yaitu Bung Hatta, kota ini juga memiliki banyak bangunan sejarah.
Sisa-sisa peninggalan penjajahan di Indonesia menyisakan beberapa tempat yang bisa di gunakan sebagai destinasi wisata. Peninggalan sejarah tersebut adalah sisa peninggalan penjajahan yaitu Fort de Kock yang sudah berdiri sejak tahun 1825.
Sekitar benteng ini terdapat sebuah bangunan dengan warna putih, para traveller biasanya menggunakan benteng untuk melihat pemandangan sekeliling kota Bukittinggi. Dari atas sinilah traveller bisa melihat sisa-sisa dari benteng Fort de Kock yang sudah hancur.
Benteng ini didirikan pada tahun 1826 oleh Johan Heinrich Conrad Bauer yang merupakan pimpinan pasukan tentara Hindia-Belanda ke wilayah pedalaman Sumatera Barat. Konon, Benteng Fort de Kock adalah sebuah benteng penting dalam catatan sejarah perjuangan masyarakat Bukittinggi mengusir penjajah. Benteng yang terletak tepatnya di puncak Bukit Jirek ini menjadi saksi kegigihan pasukan Paderi yang dipimpin oleh Imam Bonjol saat melawan pasukan penjajah Hindia Belanda.
Jika traveller sedang berada di Benteng Fort De Cock, sebenarnya hampir tidak ada yang tersisa .benteng ini terletak 1 kilometer dari Jam Gadang yang terkenal di Bukittinggi.
Disinilah sebenarnya traveller bisa melihat pemandangan yang terlihat hanya sisa-sisa parit yang pernah ada di benteng tersebut.(*/Dhan)