CANDI MUARO JAMBI TERLUAS DI INDONESIA, BEKAS PENINGGALAN KERAJAAN SRIWIJAYA
CANDI MUARO JAMBI yang terdapat di tanah air tercinta ini adalah salah satu tempat peninggalan purbakala terluas di Indonesia. Situs purbakala yang terdapat di di kawasan Desa Muaro Jambi, Kecamatan Marosebo, Ulu Kabupaten Muarojambi ini, dipredisikan sudah berdiri kokoh pada abad ke-11 Masehi.
Dimana pada saat itu masih berada di bawah masa pemerintahan Sriwijaya dan hingga saat ini candi tersebut masih utuh dan dan terawat dengan baik.
Tak hanya itu, ternyata Candi ini merupakan salah satu warisan budaya agama Budha yang bernilai sangat tinggi. Dimana pada bagian-bagian yang terdapat pada bangunan Candi tersebut dapat menunjukkan bahwa, zaman dulu Candi Muaro Jambi ini pernah dijadikan sebagai salah satu pusat tempat peribadatan agama Budha Tantri Mahayana di Indonesia.
Bahkan hal ini juga diperkuat dengan adanya beberapa hasil temuan benda sejarah yang terdapat pada Candi Muaro ini. Seperti halnya hasil reruntuhan Stupa, Arca Gajah Singh, Arca Prajinaparamita dan lain sebagainya.
Selain itu keberadaan Candi Muaro Jambi ini tambah dipertegas dengan datangnya sekelompok para Rohaniawan Budha yang berasal dari luar Negeri dan para Bhiksu asal Tiongkok yang juga datang berkunjung ke Candi Muaro Jambi ini pada beberapa waktu yang lalu.
Para wisatawan asing tersebut, bertujuan ingin menyaksikan secara langsung dan ingin mengenal lebih jauh tentang keberadaan dan sejarah awal mula dari Candi Muaro Jambi ini. Sehingga saat inipun para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri juga mulai banyak yang berdatangan
Akibat semakin banyaknya para wisatawan yang datang. Pada tahun yang lalu 2012, Candi Muaro Jambi ini telah diresmikan oleh Presiden yakni Bapak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) yang mana dalam hal tersebut mengatakan bahwa, Candi Muaro Jambi ini dijadikan sebagai Kawasan Wisata Sejarah Terpadu (KWST) yang terdapat di Sumatera.
Tentunya berkat keberadaan Candi Muaro Jambi yang telah banyak menyedot para pengunjung (khususnya para penganut agama Budha). Pelestarian serta keamanannya harus tetap dijaga dan dilestarikan agar obyek wisata yang satu ini tetap dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata jambi bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara.(*/Dhan)