PURA LUHUR POTEN, ISTANA DEWA DITENGAH LAUTAN PASIR GUNUNG BROMO
Hamparan lautan pasir yang begitu luas dengan Gunung Batok yang tinggi menjulang, Gunung Bromo yang indah, dan dikelilingi pegunungan dan perbukitan, menjadi pesona luar biasa di Gunung Bromo, yang berada di kawasan Tengger, Jawa Timur. Di tengah lautan pasir tersebut, berdiri sebuah pura yang menjadi tempat beristananya Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang dipuja oleh umat Hindu.
Pura tersebut bernama Pura Luhur Poten Gunung Bromo. Pura ini menjadi tempat pemujaan bagi masyarakat Tengger yang beragama Hindu. Pura Luhur Poten berdiri tahun 2000. Pura ini menjadi tempat pemujaan Dewa Brohmo (Dewa Brahma), yang menjadi manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai Sang Pencipta. Nama Bromo sendiri diambil dari nama Dewa Brohmo.
Pura Luhur Poten terdiri dari beberapa bangunan yang ditata dalam suatu susunan komposisi di pekarangan yang dibagi menjadi tiga mandala / zona. Masing-masing Mandala Utama yaitu tempat pelaksanaan pemujaan persembahyangan yang di dalamnya sebuah Padma (tempat pemujaan), Mandala Madya (tengah) sebagai tempat persiapan dan pengiring upacara persembahyangan, Mandala Nista (depan) yaitu tempat peralihan dari luar ke dalam pura.
Tiap mandala / zona memiliki bangunan candi bentar yang menjadi pintu masuk dengan arsitektur jawa dan bali. Pekarangan pura dibatasi oleh tembok penyengker dengan kreasinya sesuai dengan keindahan arsitekturnya.
Bangunan pura pada umumnya menghadap ke barat, memasuki pura menuju ke arah timur demikian pula pemujaan dan persembahyangan menghadap ke arah timur ke arah terbitnya matahari. Tujuan wisata utama adalah Penanjakan I, yang menjadi tempat paling eksotik untuk menyaksikan matahari terbit (sunrise) dari balik pegunungan.
Tak heran, para wisatawan/pengunjung lebih banyak yang datang pada pagi-pagi buta untuk bisa melihat sunrise yang begitu indah. Tapi travelers harus menyiapkan baju tebal, sarung tangan, penutup kepala, dan kaos kaki mengingat suhu udara yang sangat dingin.
Selanjutnya wisatawan/pengunjung bisa menikmati wisata di kawasan Gunung Bromo. Di sini travelovers bisa menyaksikan Gunung Bromo yang “berselimutkan” pasir-pasir. Warnanya putih kehitam-hitaman. Wisatawan/pengunjung bisa naik ke atas gunung yang sudah beberapa kali meletus ini dengan jalan kaki dan melewati tangga. Dari bibir puncak gunung, kita akan dimanjakan dengan pemandangan kawah belerang yang indah.
Tak ketinggalan, kawasan Pura Luhur Poten yang juga menjadi daya tarik wisatawan/pengunjung. Dengan arsitektur dan tempatnya yang strategis di kaki Gunung Bromo dan Gunung Batok, Pura Luhur Poten memberikan kesan keindahan dan suasana religius tersendiri.
Apalagi saat digelarnya upacara Yadnya Kasada, upacara kurban yang dilakukan umat Hindu Tengger pada malam ke-14 Bulan Kasada dengan membawa ongkek yang berisi sesaji dari berbagai hasil pertanian, ternak dan sebagainya, lalu dilemparkan ke kawah Gunung Bromo sebagai sesaji kepada Dewa Brohmo yang dipercayainya bersemayam di Gunung Bromo.(*/Iw)