Jalan Jalan

COBA RASAKAN MATA AIR TIGA RASA BERBEDA

visit indonesia

KUDUS – Bagi warga Kudus, Air Tiga Rasa Rejenu, mungkin bukan hal baru. Meski begitu, tetap saja mengundang decak kagum warga dalam kota hingga luar kota.

&80 x 90 Image

Objek wisata ini memang beda dengan lainnya. Sebab terdapat mata air tiga rasa, yakni dengan rasa yang berbeda. Tentu hal itulah yang bikin orang penasaran.

Sumber mata air pertama mempunyai rasa mirip stroberi agak tawar, sumber mata air kedua mempunyai rasa yang mirip dengan minuman ringan bersoda seperti ‘Sprite’, dan sumber mata air ketiga mempunyai rasa mirip tuak.

Awak media membuktikan sendiri dengan bertandang ke objek wisata yang berlokasi di Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kudus ini, . Ternyata memang rasa yang beda di tiga mata air amat terasa.

“Menurutku memang rasa airnya di Rejenu, beda-beda. Ada rasa stroberi tawar, rasa seperti soda, dan kayak agak seperti tuak,” kata seorang wisatawan Teresia Viona ditemui sedang meminum air tiga rasa di Rejenu baru-baru ini.

Dia datang bersama rekannya satu sekolah dari SMK Nusantara Kudus. Viona sengaja datang karena penasaran terus dengan wisata Rejenu. “Beberapa kali ke sini (Rejenu). Tapi penasaran terus,” ujarnya.

Lokasi ini berada di perbukitan Muria. Arealnya menjadi satu dengan kawasan makam wali Syekh Sadzali. Praktis untuk pengelolaanya menjadi satu dengan pengelolaan makam. Yakni Yayasan Pengurus Makam Syaikh Sadzali.

Menurut seorang pengurus yayasan, Sutaryo, wisata air tiga rasa di Rejenu memang selalu didatangi wisatawan. Mereka berasal dari Kudus, dan daerah sekitar.
“Datang dari daerah Kudus dan sekitarnya. Meski jumlah wisatawannya tidak begitu banyak,” kata Sutaryo.

Pria asli Desa Japan ini mengatakan jika hari biasa jumlah wisatawan di Rejenu tidak sampai 100 orang. “Kalau biasa ya tidak sampai 100. Kalau akhir pekan ya bisa sekitar 100 orang,” terangnya.

Menurutnya, di Rejenu memang memiliki air tiga rasa. Serta beda kegunaannya. “Rejenu itu beda-beda rasanya. Beda-beda kegunaannya. Biasanya tiap lidah, beda merasakannya,” ungkap pria berusia 52 tahun.

Baca juga: Replika Omah Kapal, Tempat Wisata di Kudus Untuk Liburan Sekolah

Namun menurut warga yang kerap meminum air tiga rasa di Rejenu, kata dia, sumber air di tengah terasa lebih nikmat. Apakah rasa air di sumber yang beda-beda karena adanya beraneka akar pohon di dekat lokasi?

“Tidak betul (karena beraneka akar pohon). Ini faktor alami. Di tempat lain kan ada juga pohon seperti di sini. Ada pohon bergat, randu, beringin dan lainnya. Kok di sana yang punya pohon sama, tidak ada air beda rasa seperti di sini?” ujar Sutaryo.

Dia menambahkan, air di Rejenu juga tak pernah surut kendati musim kemarau tengah melanda seperti sekarang. “Tetap keluar air di sumber air di Rejenu ini. Paling agak turun sedikit permukaan airnya,” beber Sutaryo.

Lokasi wisata yang terpencil serta memiliki suhu dingin yang luar biasa ini selalu buka 24 jam. Pihaknya mempersilakan warga untuk datang. Dengan catatan selalu memerhatikan etika.

Termasuk juga bebas membawa air tiga rasa ke rumha namun dalam jumlah wajar. “Ambil air bebas jumlahnya. Yang sewajarnya saja. Tetap jaga etika,” tandasnya.(*/Ni)

Loading...