WANITA YANG MUMPUNI, CARA CERDAS RATU BILQIS GAGALKAN KUDETA TERHADAP DIRINYA
Siapa bilang kepemimpinan perempuan tak sekompeten laki-laki? Sejarah telah membuktikan bahwa pemimpin perempuan pun bisa memiliki kepemimpinan yang mumpuni, contohnya adalah Ratu Bilqis.
Ratu Bilqis merupakan pemimpin kerajaan kuno di negeri Saba yang terkenal dengan kepiawaiannya memimpin. Kecerdasan dan kecakapan Ratu Bilqis bahkan mampu menggagalkan kudeta yang menimpanya.
Dalam buku Ensiklopedia Wanita Alquran karya Imad Al Hilali dijelaskan, Ratu Bilqis yang merupakan keturunan bangsa Semit memang dikenal dengan ketajaman pikirannya. Dia senang dengan pembangunan, kemakmuran, dan peradaban. Bahkan di samping itu, kecantikan, keluhuran, dan kekuasaannya sering kali dijadikan contoh.
Ratu Bilqis mewarisi kekuasaannya dari sang ayah. Setelah ia berkuasa, ia menjadikan Ma’rib sebagai pusat kekuasaan.
Namun demikian, begitu ia naik tahta, masyarakatnya diprovokasi oleh Amr bin Abrahah untuk tidak menyukai pemimpin perempuan. Mereka pun berencana menentang dan membangkang terhadap pemerintahan Ratu Bilqis.
Melalui Amr bin Abrahah, ia pun mulai merancang kudeta licik terhadap Ratu Bilqis. Dia mengerahkan pasukan yang hebat dan menyerang Ratu Bilqis dengan bala tentara itu. Ratu Bilqis yang diserang dengan pasukan mumpuni itu pun tak mampu menahan serangannya sehingga ia melarikan diri, tapi sayangnya berhasil ditangkap.
Usai ditangkap, Ratu Bilqis pun didudukkan di meja Khamer dengan tujuan ia akan dicekoki sampai mabuk. Sehingga ketika mabuk, Amr bin Abrahah dapat leluasa melucuti kehormatannya sebagaimana yang sering ia lakukan kepada para putri kerajaan lainnya.
Namun, Ratu Bilqis adalah wanita cerdas. Begitu melihat Amr mabuk, ia berpura-pura mengambil sedikit khamr. Padahal tujuannya adalah mengeluarkan sebilah pisau yang disembunyikan di balik rambutnya. Maka tanpa berpikir panjang, ia pun menyembelih Amr yang sedang mabuk.
Sejak saat itu ia memproklamasikan diri sebagai Ratu Kerajaan Saba. Maka setelah kerajaannya telah berdiri tegak, Ratu memutuskan mengerahkan pasukan besar ke wilayah Makkah dan menguasainya. Dari situ, pasukannya bertolak ke Babil, Nahawand, dan Azerbeizan untuk mengekspansi wilayah-wilayahnya. Setelah misi ekspansinya berhasil, Ratu Bilqis dan pasukannya pun kembali ke Yaman.(*/Fa)