KHALIFAH UMAR BIN ABDUL AZIZ: JANGAN TAAT PADAKU BILA AKU MELANGGAR PERINTAH ALLLAH
Khalifah Sulaiman bin Abdul Malikmelalui surat wasiatnya menunjuk Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah selanjutnya.
Umar bin Abdul Aziz sungguh sangat terbebani dengan penunjukannya menjadi khalifah. Umar bin Abdul Aziz takut kepada Allah SWT.
Umar bin Abdul Aziz menyadari, Allah SWT sedang mengujinya dengan jabatan khalifah. Sehingga Umar bin Abdul Aziz teringat orang-orang yang miskin, ibu-ibu janda, dan mereka yang rezekinya sedikit. Umar bin Abdul Aziz pun teringat orang-orang tawanan dan kaum fakir miskin. Kelak mereka akan meminta pertanggungjawaban kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz di Akhirat.
Khalifah Umar bin Abdul Aziz setelah mencoba untuk menolak jabatan khalifah di depan rakyat, tapi rakyatnya malah mendukung Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah. Maka jabatan khalifah itu tidak bisa ditolak lagi.
Khalifah Umar bin Abdul Aziz dalam pidato di depan rakyatnya berkata, Sesungguhnya tidak ada Nabi yang datang setelah Nabimu (Nabi Muhammad SAW), dan tidak ada kitab setelah Kitab yang diturunkan kepadanya (Alquran).
“Sesungguhnya itulah yang ditetapkan Allah sampai hari Kiamat. Aku di sini bukan sebagai hakim melainkan sebagai seorang eksekutor, dan aku juga bukan seorang pembaharu melainkan seorang pengikut, dalam hal ini tidak seorang pun boleh menaatiku jika aku melanggar perintah Allah.”
“Aku tidak lebih baik darimu meskipun seorang laki-laki di antara kamu. Atas izin Allah, membebaniku dengan beban yang lebih berat daripada bebanmu.”
Demkian kutipan pidato Kahlifah Umar bin Abdul Aziz, dia meminta kepada rakyatnya agar jangan mematuhi atau mengikuti Kahlifah Umar bin Abdul Aziz jika Khalifah Umar bin Abdul Aziz tidak taat kepada perintah Allah SWT.
Jika Khalifah Umar bin Abdul Aziz melanggar perintah Allah SWT, dia meminta kepada rakyatnya agar jangan mematuhi dirinya lagi meskipun dirinya adalah khalifah. Dilansir dari buku The Rightly-Guided Caliph and Great Reviver : Umar bin Abdul Aziz yang ditulis Ali Muhammad Muhammad As-Sallabi diterbitkan Darussalam.(*/Da)