WANITA YANG SERING BUANG AIR KECIL, TANDA GINJALNYA BERMASALAH
JAKARTA – Beberapa perempuan ada yang sering buang air kecil. Apakah itu tanda ginjalnya bermasalah?
Menurut dokter spesialis urologi Rizky Lukman Hakim, hal tersebut tak selalu berarti ada gangguan pada fungsi ginjal. Ia menjelaskan, anatomi saluran kemih perempuan berbeda dengan laki-laki.
Perbedaan di antara keduanya sekitar tiga sampai lima sentimeter. Oleh karena itu, wajar apabila perempuan lebih sering buang air kecil.
“Jadi setiap tiga sampai empat jam sekali kita kencing itu masih normal. Salah satu memang yang menandakan fungsi ginjal kita bagus ya kita minum banyak, kita kencingnya lancar,” kata dr Rizky dalam siniar “Menjaga Ginjal Tetap Sehat, Penting untuk Kita!” yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Rabu (6/3/2024).
Dokter Rizky menjelaskan, selain frekuensi buang air kecil, warna air seni yang jernih atau sedikit kuning juga menunjukkan bahwa kondisi ginjal seseorang sehat. Justru yang perlu diwaspadai adalah ketika air seninya berwarna pekat.
Bolehkah menahan pipis karena terlalu banyak minum? Dokter Rizky mengatakan, terlalu sering menahan keinginan buang air kecil justru dapat menyebabkan gangguan pada saluran kemih.
Dalam kesempatan itu, dr Rizky juga menjelaskan tentang kondisi overactive bladder atau kandung kemih overaktif. Kondisi ini kerap dialami perempuan muda yang aktif secara seksual, atau punya kadar stres yang tinggi.
Dokter Rizky menjelaskan, perempuan yang volume air seninya lebih banyak dibandingkan volume cairan yang dikonsumsi sebelumnya belum tentu mengalami gangguan ginjal. Bisa jadi mereka memiliki kondisi kandung kemih overaktif. Tentunya, perlu pengecekan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pastinya.
Ginjal adalah organ yang penting. Meski ukuran ginjal orang dewasa kurang lebih hanya sebesar kepalan tangan, tetapi kerjanya sangat berat. Ginjal harus menyaring kurang lebih 200 liter darah tiap harinya, membuang berbagai kelebihan limbah seperti garam, mineral, dan urea, menjaga keseimbangan air dalam tubuh, hingga mengatur tekanan darah.
“Jadi jagalah kesehatan ginjal kita dengan konsumsi air yang cukup, air putih dengan kualitas dan kuantitas yang cukup, kemudian makan makanan yang sehat, dan kemudian aktivitas tubuh yang cukup. Jangan sampai dengan kita mengesampingkan aktivitas tubuh justru kita mendapatkan komplikasi yang bermacam-macam,” kata dr Rizky yang praktik di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta.(*/Ta)