Berita Orbit

ISRAEL GREBEK RUMAH DAN LARANG IMAM MASJIDIL AL AQSA SYEKH SABRI BERPERGIAN

visit indonesia

JAKARTA – Israel mengeluarkan perintah larangan perjalanan bagi Imam Besar Masjid Al Aqsa Syekh Ikrima Sabri. Informasi ini disampaikan langsung oleh pengacara Syekh Sabri, Khaled Zabarka pada Senin (4/12/2023).
“Sabri diberi perintah yang melarang dia (untuk) melakukan perjalanan,” kata Zabarka kepada Anadolu Agency, dikutip Selasa (5/12/2023).

&80 x 90 Image

Zabarka mengatakan, kliennya saat ini tengah menghadapi serangan dari kubu sayap kanan Israel. Pasalnya, sebelum pemberlakuan larangan ini, agen intelijen Israel juga menggerebek kediaman Syekh Sabri dengan dalih pembongkaran bangunan ilegal.

“Rumahnya digerebek pada hari Minggu untuk memberinya perintah pembongkaran gedung tempat dia tinggal dan hari ini dia dilarang bepergian,” beber dia.

Menurutnya, tekanan demi tekanan untuk Syekh Sabri tiap harinya tersebut sebagai bentuk pembungkaman Israel padanya. Zabarka mengatakan, tokoh ulama penting di Palestina tersebut memang dikenal sebagai sosok yang vokal untuk menyuarakan kebenaran.

Tercatat, khatib berusia 84 tahun itu beberapa kali ditahan oleh Israel dan dilarang memasuki Masjid Al Aqsa selama beberapa bulan.

Syekh Sabri adalah pengkritik keras pendudukan Israel di wilayah Palestina selama beberapa dekade. Ia sebelumnya menjabat sebagai mufti Yerusalem dan wilayah Palestina pada tahun 1994 hingga 2006.

Pada Oktober 2023 lalu, Syekh Sabri bahkan menerima ancaman pembunuhan dari kelompok ekstremis pemukim Yahudi. Pengacara Syekh Sabri pun merilis pernyataan yang berisi desakan pada pihak berwenang Israel untuk segera menangkap pelaku sebelum pelaku melancarkan aksinya.

“Syekh Sabri berada di bawah ancaman serius karena meningkatnya fasisme di tengah masyarakat Israel dan menyerukan agar ancaman pembunuhan dan pemusnahan ditanggapi dengan serius,” bunyi pernyataannya yang dikutip dari TRT World.

Tim pengacara Syekh Sabri kemudian minta pihak berwenang Israel untuk bertanggung jawab penuh pada ancaman yang menimpa kliennya. Mereka juga menyayangkan sikap diamnya pihak Israel atas tindakan provokasi yang dilakukan kelompok ekstremis tersebut.(*/Fa)

Loading...