WEDANG RONDE, MINUMAN TRADISIONAL SARAT MAKNA
JAKARTA – Siapa yang nggak kenal dengan minuman khas Tanah Air satu ini. Disajikan dalam keadaan hangat dan lekat dengan aroma jahe, wedang ronde memang cocok diminum oleh semua kalangan. Bukan hanya aromanya yang sukses menggugah selera, isian wedan ronde yang begitu khas dengan lidah orang Indonesia membuat minuman ini masih terus digemari.
Wedang ronde memang begitu mudah ditemui di beberapa daerah di Indonesia. Salah satu daerah yang dikenal menjual wedang ronde adalah Yogyakarta. Hampir di seluruh tempat dan jalan-jalan sekitar tempat pariwisata, wedang ronde dapat dibeli dengan harga yang cukup murah.
Ngomongin soal wedang ronde, pasalnya minuman khas Tanah Air ini ternyata memiliki makna yang sangat dalam lho. Bukan hanya rasanya yang khas “indonesia banget” namun filosofi yang terkandung pada sajian wedang ronde membuat semua orang ingin merasakan aromanya.
Melansir dari linetoday.com, Chef Wira Hardiyansyah dalam diskusi kuliner “Japan – Indonesia Local Dessert, Culture inside an Edible Art” di Japan Foundation Jakarta mengemukakan wedang artinya “air hangat” dalam bahasa Jawa. Sementara ronde adalah bahasa Belanda yang artinya “bulat”, menggambarkan isian di dalam wedang ronde yang berwarna-warni.
“Sebelum Belanda datang namanya Wedang Guyub (keakraban). Bentuk bulat adalah simbol keakraban,” kata Chef Wira Hardiyansyah.
Menariknya. jika selama ini wedang ronde hanya dikenal dengan satu jenis, ternyata anggapan tersebut tidaklah benar. Pasalnya, di Indonesia terdapat tiga macam jenis wedang ronde, yakni ronde tanpa isi yang hanya terdiri dari air jahe manis, dengan isian manis ditambah kuah tawar dan isian ketan dan ubi dengan kuah gula aren atau jahe.
Dikenal sebagai salah satu minuman khas Tanah Air yang disajikan dengan beberapa warna. Ternyata, warna-warna ronde memiliki filosofi tersendiri. Warna merah adalah keberanian, hijau merupakan karunia, putih artinya hati bersih dan air jahe adalah kehangatan, sementara rasa manis jadi simbol keberkahan.(*/End)