7 KESALAHAN WANITA SAAT MERAWAT MISS V

JAKARTA – Sudah menjadi keharusan sebagai wanita untuk menjaga kebersihan organ intim. Sayang, meski kesadaran akan pentingnya menjaga area kewanitaan telah tumbuh, tapi masih banyak sebagian wanita yang mengabaikannya.

Wanita perlu memberikan perhatian lebih agar kesehatan ‘miss V’ tetap terjaga. Tak cuma sekadar membersihkan dengan sabun, masih banyak hal-hal lain yang harus diperhatikan. Berikut kesalahan-kesalahan dalam merawat area kewanitaan.
1. Mencukur habis rambut kemaluan
Langkah ini sering diambil oleh wanita yang ingin tetap tampil menarik berbalut bikini saat pergi ke pantai. Tanpa disadari, mencukur habis rambut halus di sekitar kemaluan menjadi kesalahan.
Dikutip dari Women Weekly, rambut yang tumbuh di area kewanitaan justru berfungsi untuk melindungi dari infeksi. Kehadiran rambut menjadi cara alami untuk memastikan bahwa lipatan halus organ intim kewanitaan tidak saling menempel.
Selain itu, rambut juga mencegah bakteri masuk yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Proses menghilangkan rambut kemaluan dapat menyebabkan iritasi dan infeksi.
2. Menggunakan sabun beraroma
Sabun atau pembersih beraroma dapat mengacaukan keseimbangan kadar keasaman (pH) pada tubuh yang bahkan bisa memunculkan infeksi jamur. Wangi pada tisu dan deodoran khusus ‘miss v’ juga dapat menimbulkan iritasi kulit.
Lihat juga: Yoga Sederhana demi Tingkatkan Kehidupan Seksual
Maka dari itu, Anda disarankan untuk membaca label pada produk sebelum membeli. Sebagai pedoman, produk khusus area kewanitaaan harus bebas dari alkohol, aroma buatan, sulfat, dan paraben.
Apabila masih ragu, konsultasikan ke dokter sebelum mencoba produk yang aman untuk dipakai.
3. Sabun mengandung bahan kimia sintetis
Pada dasarnya sabun dan pembersih lainnya menggunakan bahan kimia sintetis dalam produknya. Tapi sabun itu tak bisa digunakan untuk organ intim kewanitaan.
Mengutip Bustle, sabun yang mengandung bahan kimia sintetis dapat membunuh semua bakteri. Hal ini juga bisa membuat bakteri yang diperlukan tubuh ikut ‘terlibas’.
Selain itu, ada yang beranggapan bahwa sabun dengan kimia sintetis dapat mengganggu hormon. Pasalnya, organ intim kewanitaan yang begitu halus dan mudah menyerap menjadikan bahan kimia mudah masuk ke dalam tubuh.
4. Membersihkan dengan ‘douching’
‘Douching’ merupakan teknik membersihkan bagian dalam organ intim kewanitaan dengan memasukkan alat tertentu. Cara ini perlu Anda hindari.
Teknik membersihkan ini dapat mengacaukan keseimbangan pH alami pada organ intim kewanitaan. Bakteri baik yang hidup dalam saluran vagina dapat terbunuh.
Lebih buruk lagi, ‘douching’ dapat mendorong bakteri yang tidak diinginkan lebih jauh masuk ke saluran vagina yang dapat menyebabkan infeksi.
Alih-alih melakukan ‘douching’, Anda disarankan berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab bau tak sedap pada organ intim kewanitaan.
5. Lupa buang air setelah bercinta
Buang air kecil berfungsi untuk mengeluarkan bakteri yang tidak diperlukan tubuh, khususnya pada bagian uretra. Buang air kecil setelah berhubungan seks sangat penting untuk mengeluarkan segala sesuatu yang masih tersangkut di bagian uretra.
Keberadaan bakteri dalam tubuh hanya dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Tak hanya menyakitkan, tapi juga bisa berbahaya jika tidak diobati.
6. Terlalu sering dibersihkan
Kesalahan kaum hawa dalam merawat area kewanitaannya adalah terlalu sering membersihkan. Terlalu sering dapat membunuh bakteri baik yang menjaga kesehatan vagina, tanpa memberikan waktu untuk menyeimbangkannya kembali. Anda hanya perlu membersihkan organ intim kewanitaan satu kali dalam sehari.
7. Mandi terlalu lama
Anda tidak disarankan untuk mandi terlalu lama. Selain mengurangi kadar kelembapan pada kulit, kebiasaan itu juga dapat membuat organ intim kewanitaan lebih rentan terhadap infeksi jamur.(*/Fet)