4 PENYEBAB SAKIT KEPALA SAAT PUASA YANG PATUT DIWASPADAI

JAKARTA – Beberapa orang yang berpuasa di bulan Ramadan ada yang mengalami sakit kepala saat puasa sepanjang hari. Apakah Anda salah satunya? Mengapa kondisi tersebut dapat terjadi? Simak penjelasan selengkapnya mengenai penyebab sakit kepala saat puasa dan cara mengatasinya agar ibadah puasa Anda tetap lancar.

Kenali penyebab sakit kepala saat puasa ini
Sakit kepala saat puasa merupakan salah satu jenis kondisi kesehatan yang umum terjadi sehingga Anda tidak perlu khawatir. Biasanya kondisi ini dapat terjadi di hari-hari awal puasa atau mungkin selama puasa Ramadan berlangsung.
Namun, pada setiap orang, penyebab dan tingkat keparahan sakit kepala saat puasa bisa berbeda-beda. Berikut adalah kemungkinan penyebab sakit kepala saat puasa yang Anda alami.
1. Dehidrasi
Salah satu penyebab sakit kepala saat puasa adalah dehidrasi atau kekurangan asupan cairan dalam tubuh.
Tubuh kita terdiri dari kurang lebih 60% air dan rata-rata akan dikeluarkan sebanyak kurang lebih 2-3 liter cairan melalui urine, keringat, dan napas. Hal ini juga berlangsung saat Anda berpuasa.
Oleh karena itu, apabila Anda tidak mengonsumsi cukup cairan saat sahur dan berbuka puasa maka dapat berisiko menyebabkan dehidrasi. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh penurunan kadar air secara keseluruhan dalam periode yang lama di dalam tubuh.
Dehidrasi menyebabkan volume otak sedikit menyusut dan terjadi perubahan elektrolit. Akibatnya, selaput otak mengirimkan sinyal rasa sakit ke seluruh bagian kepala.
Selain sakit kepala, gejala dehidrasi dapat meliputi, rasa lemas, otot kram, sulit berkonsentrasi, urine berwarna gelap atau pekat, hingga kulit kering.
2. Perubahan pola tidur
Pada saat bulan Ramadan, Anda mungkin mengalami perubahan pola tidur lantaran harus bangun di seperempat malam menjelang subuh untuk menyiapkan makan dan menyantap sahur.
Akibatnya, Anda mungkin jadi kurang tidur atau mengalami perubahan jam biologis tubuh. Kondisi tersebut yang berisiko menyebabkan sakit kepala saat puasa.
Sebuah hasil studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Missouri State University membuktikan bahwa kurang tidur ternyata dapat meningkatkan hormon jenis tertentu pada otak. Hormon tersebut bisa memicu reaksi saraf yang menyebabkan timbulnya sakit kepala.
3. Gejala putus kafein
Apakah Anda seorang pecandu kafein sehari-harinya? Jika Anda sebelumnya tidak bisa melewatkan hari tanpa secangkir kopi, mungkin penyebab sakit kepala saat puasa yang Anda alami adalah gejala putus kafein.
Asupan kafein yang Anda konsumsi sehari-hari menyebabkan pembuluh darah di otak menyempit sehingga memperlambat aliran darah. Ketika berpuasa, Anda tentu tidak bisa minum kopi sebanyak biasanya atau bahkan tidak dapat meminumnya sama sekali.
Alhasil, pengurangan atau penghentian asupan kafein tersebut yang memungkinkan pembuluh darah terbuka dan meningkatkan aliran darah ke otak. Perubahan aliran darah secara tiba-tiba tersebut dapat menyebabkan sakit kepala.
Gejala dan tingkat keparahannya bisa berbeda-beda tergantung pada seberapa sering Anda mengonsumsi minuman berkafein.
Beberapa gejala kekurangan asupan kafein adalah sakit kepala, merasa lemas, mual, cemas, gelisah, perubahan suasana hati (mood), hingga sulit berkonsentrasi.
4. Hipoglikemia
Penyebab sakit kepala saat puasa lainnya adalah hipoglikemia. Hipoglikemia adalah kondisi di mana kadar glukosa (gula) darah dalam tubuh menurun.
Jika Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tinggi saat sahur, maka kadar gula darah dalam tubuh akan meningkat dengan cepat. Akan tetapi, kondisi tersebut akan diikuti oleh penurunan kadar gula darah dengan cepat pula sehingga memicu sakit kepala.
Tak hanya sakit kepala, gejala hipoglikemia lainnya adalah merasa lemas hingga pikiran jadi bingung dan linglung.
Cara mengatasi sakit kepala saat puasa
Meski umumnya tidak membahayakan, sakit kepala saat puasa tentu sangat mengganggu aktivitas Anda saat berpuasa dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Akan tetapi, tak perlu khawatir, berikut adalah cara mengatasi sakit kepala saat puasa yang bisa Anda coba.
1. Memijat wajah dan kepala
Salah satu cara mengatasi sakit kepala saat puasa adalah dengan pijat wajah dan kepala. Langkah ini dapat membantu meringankan rasa nyeri.
Anda bisa membuat gerakan melingkar dengan jari, mulai dari kedua tulang pipi kemudian perlahan geser jari ke semakin ke atas, tepatnya di area pelipis. Selanjutnya, lakukan pijatan ke bagian tengah dahi.
2. Menggunakan kompres dingin
Cara mengatasi sakit kepala saat puasa berikutnya adalah dengan mengompres dingin kepala Anda.
Caranya, siapkan es batu dan bungkus dengan kain atau handuk yang bersih. Tempelkan kompres dingin tersebut pada bagian kepala yang sakit. Kompres dingin diyakini dapat membantu meredakan peradangan saraf atau pembuluh darah dalam otak.
3. Melakukan teknik relaksasi
Melakukan teknik relaksasi, seperti yoga atau meditasi, dapat membantu meringankan sakit kepala saat puasa yang Anda alami.
Bisakah sakit kepala saat puasa dicegah?
Anda tak perlu khawatir karena sakit kepala saat puasa dapat dicegah. Ada beberapa cara mencegah sakit kepala saat puasa yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
Minum secangkir kopi saat sahur, bagi Anda yang sehari-harinya merupakan pecandu kafein dan sering sakit kepala bila tidak mengonsumsinya setiap hari.
Memenuhi kebutuhan asupan cairan dalam tubuh dengan minum air putih saat sahur dan berbuka puasa. Gunakan rumus 2-4-2, yakni 2 gelas saat sahur, 4 gelas saat berbuka puasa, dan 2 gelas sebelum tidur di malam hari.
Jangan tidur larut malam dan begadang. Hindari pula kegiatan yang dapat mengganggu waktu tidur Anda.
Mengonsumsi makanan dan minuman rendah gula saat sahur dan berbuka puasa.
Minum obat paracetamol atau nonsteroid antiinflamasi (NSAID) saat sahur. Langkah ini mungkin dapat dilakukan apabila tindakan pencegahan dan pengobatan di atas tidak kunjung berhasil menghilangkan sakit kepala saat puasa.
informasi selengkapnya mengenai tips puasa
Namun, jika sakit kepala saat puasa semakin parah dan tidak tertahankan, alangkah baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya. Dokter akan memberikan pengobatan yang tepat sesuai dengan penyebab sakit kepala yang Anda alami.(*/Nia)