PESONA AIR TERJUN LUAHA NDROI YANG ALAMI DI BUMI NIAS

NIAS UTARA – Nias tidak hanya bertabur pantai eksotis, tapi juga memiliki sejumlah wisata alam dengan pemandangan yang menawan, salah satunya adalah Air Terjun Luaha Ndroi, yang berlokasi di Desa Fulolo, Kecamatan Alasa, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara.

Bagi sebagian traveller, nama air terjun ini mungkin masih terasa asing, karena oleh pemerintah setempat memang belum dikelola secara profesional sebagai objek wisata, sehingga tidak pernah tersentuh oleh pembangunan infrastruktur dan fasilitas serta tidak pernah dipromosikan sebagai aset daerah.
Namun begitu, tidak sedikit wisatawan yang datang ke lokasi, baik wisatawan lokal maupun mereka yang datang dari luar kota. Terlebih saat musim liburan, selalu saja ada pengunjung yang ingin menikmati keindahan air terjun ini.
Rute Menuju Air Terjun Luaha Ndroi
Untuk menuju ke lokasi wisata, pengunjung yang berangkat dari Kota Gunungsitoli harus terlebih dahulu menempuh perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor selama kurang lebih 1,5 jam.
Sesampai Desa Fulolo, tepatnya sekitar 1 km dari Tugu Selamat Datang, terdapat sebuah persimpangan yang salah satunya mengarah ke lokasi air terjun. Ikuti jalan yang menuju ke lokasi tersebut hingga menjumpai sebuah perkampungan yang mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani coklat dan karet.
Di perkampungan itulah wisatawan yang membawa motor dapat menitipkan kendaraannya di rumah-rumah warga, sedang untuk yang membawa mobil dapat memarkirkannya di tepi jalan, karena memang tidak ada area khusus untuk parkir kendaraan.
Setelah menitipkan kendaraan, perjalanan dapat dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 2 km dengan melewati jalan setapak yang sempit dan terjal sehingga tidak dapat dilewati kendaraan. Dalam perjalanan, wisatawan juga akan menyusuri jembatan gantung yang terbuat dari kayu dengan panjang lebih dari 100 meter dan lebar sekitar 1,5 meter.
Meski perjalanan menuju ke lokasi air terjun cukup menguras tenaga, namun terasa sangat menyenangkan, karena kondisi jalan tidak terlalu ekstrim dan tidak berisiko terhadap keselamatan. Itu sebabnya pengunjung akan dapat menikmati pemandangan khas pedesaan yang menyejukkan mata berupa hamparan sawah dan kebun-kebun milik warga serta kawasan hutan yang ditumbuhi berbagai macam pohon dengan udara yang sejuk dan segar.
Menikmati Keindahan Air Terjun Luaha Ndroi
Sesampai di lokasi air terjun, rasa lelah selama menempuh perjalanan bakal terbayar lunas oleh keindahan yang terhampar di depan mata. Berpagar pepohonan yang rindang, keindahan Air Terjun Luaha Ndroi terlihat semakin sempurna dengan latar belakang suara jatuhnya air terjun yang bergemuruh serta kicauan burung-burung yang terdengar bersahut-sahutan.
Air terjun dengan ketinggian 17,30 meter ini terlihat sangat indah karena memiliki bentuk yang bertingkat. Di setiap tingkatnya terdapat kolam alami yang memiliki kedalaman sekitar 50 cm hingga 5 meter.
Karena bentuknya yang bertingkat, membuat air yang jatuh dari atas ketinggian tidak terlalu deras saat meluncur ke bawah, sehingga cukup aman untuk dipakai mandi oleh siapapun, termasuk oleh mereka yang tidak bisa berenang. Sudah barang tentu, untuk mereka yang kurang mahir dalam berenang sebisa mungkin berada di tepi kolam yang dangkal.
Pada saat-saat tertentu, di kawasan air terjun ini banyak dijumpai kupu-kupu yang berterbangan, yang membuat pemandangan terlihat semakin indah dan menarik untuk diabadikan dengan lensa kamera atau kamera ponsel.
Namun begitu, tanpa kehadiran kupu-kupu pun, pemandangan sekeliling sudah sangat menawan. Karena itu, jangan lupa untuk membawa kamera atau ponsel dengan kamera yang ideal untuk mengabadikan pemandangan di lokasi air terjun.
Sayang sekali, objek wisata yang sebenarnya memiliki daya jual ini belum dikelola secara profesional dan belum mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Akibatnya, di kawasan lokasi air terjun tidak ditemui satu fasilitas pun bagi pengunjung, bahkan fasilitas yang paling dasar seperti kamar mandi dan toilet.
Untuk itu, bagi wisatawan yang berkunjung ke sini, disarankan membawa perbekalan yang cukup, mulai dari handuk dan baju untuk ganti pakaian setelah mandi di bawah air terjun, sampai dengan makanan dan minuman karena memang tidak ada satupun warung di sekitar lokasi.
Selain perbekalan yang cukup, fisik juga harus dalam kondisi yang fit, karena perjalanan menuju ke lokasi tidak cukup hanya ditempuh dengan kendaraan bermotor, tapi juga harus berjalan kaki sejauh kurang lebih 2 km.(*/Ndo)