HOTEL DAN PENGUSAHA ANTUASIAS SAMBUT NEW NORMAL

SOLO – Menuju new normal semua perlahan akan dibuka kembali asal menerapkan protokol kesehatan yang ketat .

Pemerintah tengah menyiapkan penerapan tatanan baru atau new normal di tengah pandemi covid-19 atau Corona. Menurut rencana, simulasi akan dilakukan pekan ini dan segera dimulai pada pekan depan.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Solo menyambut baik rencana pemerintah pusat tersebut. Mereka berharap new normal akan menjadi angin segar bagi para pengusaha. Sehingga roda perekonomian kembali berputar.
“Kami optimistis dan menyambut baik dengan adanya new normal ini. Tapi harus diimbangi dengan adanya kesadaran masyarakat, terutama yang berada di dunia usaha. Bahwa nantinya akan ada budaya baru di dalam perusahaan,” ujar Sekretaris Apindo Solo, Wahyu Haryanto, Rabu (27/5).
Wahyu menyebut, sejak datangnya wabah covid-19 ke Indonesia, terutama di Kota Solo, masyarakat menjadi terbiasa dengan kehidupan yang baru. Mulai dari giliran masuk kantor yang berjadwal, penerapan physical distancing, hingga penyediaan sarana prasarana cuci tangan di banyak titik. Dengan penerapan new normal, tidak menutup kemungkinan modifikasi di tempat kerja.
“Kami mungkin akan memodifikasi tempat kerja yang baru. Kita buat sekat di meja antar pekerja satu dengan yang lain. Jaraknya juga kita atur. Kita juga akan membuat jadwal masuk karyawan,” terangnya.
Jika nantinya kondisi ekonomi mulai membaik, tidak menutup kemungkinan karyawan yang sempat dirumahkan akan dipanggil kembali untuk bekerja. Menurut dia, dibutuhkan waktu sekitar satu hingga dua bulan untuk beradaptasi dengan kondisi the new normal.
“Saya optimistis dunia usaha akan cepat beraktivitas kembali. Tidak semua bisa dikerjakan dengan work from home. Kalau industri manufaktur kan harus datang ke pabrik. The new normal ini bisa mengembalikan kegiatan perusahaan lagi,9. Tentu dengan protokol kesehatan yang wajib dipatuhi,” ucapnya.
Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Sistho A. Srestho menambahkan, new normal tanpa disadari telah dilakukan perhotelan sejak awal wabah covid-19 terjadi. Perubahan ini justru menjadi sebuah standar pelayanan permanen, tidak lagi temporer.
“Sekarang semua hotel sudah terbiasa melakukan cek suhu tubuh, menyediakan hand sanitizer dan wajib menggunakan masker. Padahal dulu tidak ada. Ini jadi hal baru,” katanya.
Menurut General Manager The Alana Hotel Solo itu, masing-masing hotel saat telah membentuk budaya baru. Bahkan memiliki strategi dan membuat protokolnya sendiri. Demikian pula dengan SOP hotel, menurutnya, saat ini sudah berubah. Saat ini SOP lebih pada ke pelayanan tamu.
“Kalau untuk meningkatkan okupansi butuh efek domino. Tergantung seberapa cepat recovery wabah ini oleh pemerintah kota dan negara. Kalau ekonomi bisnis masih dibatasi, bandara masih ditutup, percuma. Karena hotel butuh kehadiran tamu fisik,” katanya lagi.(*/Ndo)