Kesehatan

ADA LIMA PENYEBAB NYERI DADA

visit indonesia

JAKARTA – Umumnya nyeri dada jadi salah satu tanda serangan jantung. Tapi memang bukan indikator satu-satunya. Karena itu perawatan darurat perlu segera dilakukan ketika nyeri dada diikuti tanda lain.

&80 x 90 Image

Melansir Harvard Health Publishing, Anda musti mendapatkan perawatan darurat nyeri dada saat timbul gejala lain seperti, sensasi tekanan yang tidak nyaman, sesak napas, timbul sensasi terbakar, mual atau muntah mendadak, sakit kepala, rasa lelah yang tidak biasa, keringat dingin juga salah satu atau kedua lengan tiba-tiba berat dan lemah.

Nyeri pada dada bukan seperti pegal pada lutut atau punggung bawah. Kondisi ini tak bisa dianggap sepele dan karena itu perlu diagnosis segera oleh dokter.

Tak hanya serangan jantung, nyeri dada juga jadi gejala penyakit lain yang kerap tidak disadari.

1. Penyakit asam lambung (GERD)
Nyeri dada bisa berhubungan dengan penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Melansir dari Healthline, American College of Gastroenterology (ACG) menyebut nyeri dada seperti ini sebagai noncardiac chest pain (NCCP).

Dalam beberapa kasus, nyeri dada akibat GERD biasanya mempengaruhi tubuh bagian atas. Namun rasa sakit kerap berpusat di belakang tulang dada Anda atau tepatnya di area bernama epigastrium.

NCCP kadang disertai dengan rasa terbakar di belakang tulang dada dan mungkin tidak terlalu terasa di di lengan kiri.

Refluks asam lambung mengakibatkan kerusakan dalam kerongkongan. Kemudian terjadi esophageal spasm (kejang esofagus) atau pengetatan otot-otot di sekitar tabung makanan. Kejang esofagus bisa mengakibatkan rasa sakit di tenggorokan dan bagian atas dada Anda.

2. Maag
Tukak lambung atau maag merupakan kondisi luka pada lambung, usus 12 jari atau pada kerongkongan. Mengutip dari Alodokter, luka pada lambung disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori dan konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid seperti, ibuprofen, diclofenac, atau meloxicam juga konsumsi obat lain seperti, aspirin, kortikosteroid, dan obat antidepresan.

Meski rasa sakit bersumber pada saluran cerna, maag mampu menimbulkan gejala nyeri dada atau sensasi terbakar. Ini pun dibarengi dengan perut kembung, mual, dan muntah berisi cairan asam lambung.

3. Pneumonia
Melansir dari NHS Inform, saat Anda merasakan nyeri dada yang makin memburuk saat menghirup dan menghembuskan napas, ini kemungkinan ada masalah pada paru-paru atau jaringan sekitar paru-paru. Besar kemungkinan ini gejala pneumonia.

Gejala nyeri dada pun kerap diikuti dengan batuk dan sesak napas.

Pneumonia merupakan radang pada paru-paru yang biasanya disebabkan infeksi. Jika mengalami pneumonia, ada gejala-gejala lain yang biasa mengikuti diantaranya, batuk (biasanya batuk berdahak), demam, banyak berkeringat, napas pendek, mual atau muntah dan sakit kepala.

4. Serangan panik
Sebagian kasus nyeri dada jadi bagian dari kecemasan atau serangan panik (panic attack). Perasaan cemas luar biasa juga bisa mengakibatkan jantung berdebar, berkeringat, sesak napas dan pusing.

Sebagian besar serangan panik berlangsung selama 5-20 menit. Dalam jangka panjang, sebaiknya Anda mengunjungi psikolog atau layanan kesehatan jiwa.

5. Otot tegang
Nyeri dada bisa pula berhubungan dengan masalah otot dan tulang. Saat dada terasa sakit saat disentuh, biasanya ini disebabkan otot dada yang tegang. Dengan istirahat, otot akan rileks dan rasa sakit pun reda.

Akan tetapi jika Anda mengalami rasa sakit, bengkak dan nyeri di sekitar tulang rusuk, kemudian rasa sakit makin parah saat berbaring, menarik napas dalam-dalam, batuk dan bersin, berarti Anda memiliki kondisi yang disebut costochondritis.

Mengutip dari NHS Inform, costochondritis disebabkan oleh peradangan pada persendian antara tulang rawan yang menyambungkan tulang rusuk ke tulang dada (sternum). Sebaiknya Anda segera mengunjungi dokter untuk memperoleh terapi pengobatan.(*/El)

Loading...