BERKUNJUNG KE SUOH, SEKEPING SURGA VULKANIK DI TN BUKIT BARISAN SELATAN

LAMPUNG – Seperti keramik, menghampar luas berwarna kuning keemasan dan mengkilat. Bedanya, ini berlapis-lapis. Bumbungan gumpalan asap pada bagian ujung barat semakin menambah keunikan, salah satu destinasi wisata alam Suoh, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Lampung.

Beberapa tahun lalu, pada Oktober 2014, Saya bersama dua rekan dari Jakarta dan didampingi seorang staf Balai TNBBS, Bunyana, berkesempatan mengunjunginya, melalui Kecamatan Kota Agung, Tanggamus, Lampung.
Sebelumnya, kami lebih dulu bertukar kendaraan dengan mobil double gardan di Liwa, Ibukota Lampung Barat, yang berjarak sekitar 10-15 menit berkendaraan dari Kantor Resor Balik Bukit.
Melewati Kota Liwa menuju Suoh, seperti kembali ke masa lalu yang asri. Terutama saat melintasi Jalan Lintas Liwa Sekincau. Di sepanjang jalan masih terlihat rumah-rumah panggung, yang masih asli dan cukup terawat. Salah satunya, bangunan peninggalan Kerajaan Adat Paksi Pak Skala Bgagh, Lampung .
Menurut informasi yang saya dapatkan, bangunan tersebut sesekali masih ditempati oleh keturunan Sultan Skala Bgagh. Pada bagian dalamnya, masih dapat dilihat barang-barang peninggalan dan silsilah keluarga kerajaan.
Waktu itu, ketika kami melewati jalan lintas Sukabumi-Sanggi-Suoh yang membelah kawasan TNBBS, perkampungan dan ladang penduduk, sebagian masih berupa tanah dan berlubang-lubang. Pembetonan jalan masih berlangsung dan baru jadi sebagian.
Perjalanan jadi semakin terasa petualangannya. Pantas saja, kami harus menggunakan kendaraan jenis double gardan. Namun, semua itu tergantikan oleh panorama indah dari hutan, lembah dan perbukitan yang terlihat di sepanjang perjalanan.
Setelah lebih dari dua jam, kami pun melewati depan bangunan kantor pos Resor Suoh. Tidak jauh dari pos, tersajilah di hadapan kami, salah satu pesona Suoh, sebuah danau cantik yang di kelilingi perbukitan hijau.
Untuk informasi, saat ini jalan sudah dibeton.
Perjalanan kamu menuju Suoh pun menjadi lebih cepat. Kini, bukan hanya mobil jenis doubel gardan saja. Jadi, jenis kendaraan lain pun bisa mengantar kamu sampai sana. Termasuk jika kamu mau menggunakan motor. Karena, jalan sudah bagus.
sebelumnya. Sebuah danau yang cukup luas dan tampak terlihat begitu tenang dan asri. Inilah yang dinamakan Danau Asam, lantara airnya terasa sedikit masam.
Menurut Irawan dari Masyarakat Mitra Polisi Hutan (MMP) TNBBS, pada hari libur dan hari-hari besar, danau ramai oleh pengunjung.
“Suoh berasal dari bahasa Lampung, Suwah yang artinya dibakar. Konon, dulu pembentukan wilayah Suoh dengan cara dibakar. Masyarakat asli Suoh atau kampung tua Suoh, sebenarnya lokasinya berada di Pekon atau Desa Hantatai yang letaknya beberapa kilometer sebelum kantor Resor Suoh,” kata Irawan.
Selain Danau Asam, Komplek Suoh masih memiliki beberapa pesona danau dan aktivitas vulkanik lainnya yang dapat dilihat secara langsung. Kami pun melanjutkan perjalanan, menyambangi tempat-tempat tersebut.
Berjarak 15 menit, terpampang dihadapan kami, Danau Lebar yang terlihat lebar sesuai dengan namanya dan Danau Minyak – karena berkaitan dengan airnya yang seperti berminyak.
Dikelilingi perbukitan dan hamparan padang rumput, kedua danau layaknya oase yang menyejukkan. Berdiri di titik tertinggi diantara kedua danau, menjadi pilihan yang tepat untuk menikmati keindahan pesona kedua danau dan sekitarnya. Asap putih yang mengepul membumbung menambah keelokan danau-danau di Suoh ini. Bentangan alam ini laksana cekungan mangkok raksasa yang dikelilingi gunung dan perbukitan hijau.
Dari cerita masyarakat yang berkembang, sebagaimana diceritakan oleh Irawan, alkisah dahulu kala di sini pernah berdiri Kerajaan Bumi Hantatai, bagian dari Kerajaan Skala Bgagh, Lampung Barat.
Bencana alam gempa yang dibarengi dengan letusan Gunung Suoh pada 1933, telah meluluhlantakkan Bumi Hantatai. Namun, letusan gunung tersebut, ternyata juga membawa berkah. Dimana, terbentuklah empat danau vulkanik seiring berakhirnya bencana alam tersebut.
Kini danau-danau tersebut menjadi oase cantik di TNBBS. Kamu dapat mengelilingi danau-danau ini dengan menyewa sampan yang dikelola masyarakat setempat.
Sebagai bagian dari gunung api, selain danau, ada fenomena alam lainnya yang menjadi potensi wisata alam Suoh, yaitu Letusan atau Pletusan, dan Keramikan. Lokasinya, sekitar 20 menit berkedaraan dari Danau Lebar dan Danau Minyak, berada di sekitar enclave – pemukiman yang berada di dalam kawasan taman nasional yang memiliki bukti-bukti kuat dan sejarah serta catatan sesuai dengan batasnya masing-masing tanpa merambah kawasan taman nasional.
Disebut Letusan karena di kawasan ini, banyak dijumpai letupan-letupan lumpur panas berbau belerang. Walau pun tidak terlalu luas, layak untuk kamu kunjungi. Menurut Irawan, sebenarnya masih ada fenomena letusan yang lebih besar yang dapat dilihat, namun lokasinya jauh. Sedangkan, kami tidak punya cukup waktu menuju tempat yang dikatakan Irawan tersebut.
Kemudian, kami melanjutkan perjalanan menuju ‘Keramikan’ dengan melintasi Danau Belibis, yang mempunyai luas sekitar 3 hektare. Sesuai namanya, disini merupakan habitat burung Belibis.
Keramikan lokasinya tidak jauh dari sawah dan kebun kopi penduduk, sangat menarik. Karena, pengunjung dapat melihat langsun dari dekat beberapa danau air panas dan aktivitas vulkanik lainnya yang unik.
Jika Bandung mempunyai Kawah Putih dan Dieng mempunyai Kawah Sikidang, Lampung juga patut bangga, karena mempunyai Suoh.
Menghampar berlapis-lapis seperti keramik, mengkilat berwarna kuning keemasan, hasil dari lahar yang membeku.
Di sudut lain, terlihat atraksi alam menarik lainnya. Asap solfatara yang terus menerus keluar. Seolah-olah asap keluar dari atas lantai keramik yang basah. Ada pula danau air panas yang mengandung belerang. Panasnya air danau dapat digunakan untuk merebus telur.
Nah, semua aktivitas vulkanik yang menarik ini, lahir dari sisa letusan Gunung Loreng yang terjadi pada masa lalu. Perbukitan yang mengelilinginya, semakin menambah pesona kawasan ini.
Sebenarnya, jauh ke dalam lagi dari Keramikan, ada beberapa lokasi lain yang juga tidak kalah menariknya, yaitu Pasir Kuning, Letusan Besar, dan Sungai Air Panas.
Sayangnya, waktu yang singkat, membuat kami tidak dapat mengunjungi tempat-tempat tersebut. Namun, setidaknya, kini kami tahu bahwa di balik sedikit keterasingan Suoh, wilayah ini merupakan sekeping surga vulkanik TNBBS.(*/Ndo)