Histori

KISAH ABU UBAIDAH JADI KEPERCAYAAN NABI SAW SELAMA PERANG

visit indonesia

Nabi Muhammad SAW memiliki sahabat-sahabat yang berperan penting dalam menyebarkan ajaran Islam. Di antara para sahabat, Abu Ubaidah bin Al Jarrah adalah salah satu sahabat Nabi SAW yang paling jujur dan terpercaya.
Abu Ubaidah bin Al Jarrah termasuk dalam sepuluh sahabat Nabi SAW yang dijamin masuk surga. Ini kisah Abu Ubaidah bin Al Jarrah.

&80 x 90 Image

Abu Ubaidah Jadi Kepercayaan Nabi Selama Perang
Dikutip dari buku Ensiklopedia Biografi Sahabat Nabi karya Muhammad Raji Hasan Kinas, Abu Ubaidah bin Al Jarrah adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang berasal dari suku Quraisy keturunan Fihir. Ia termasuk orang yang segera memeluk Islam ketika mendengar seruan Nabi SAW. Abu Ubaidah termasuk di antara sepuluh orang sahabat yang dijamin masuk surga.

Abu Ubaidah berdiri tegap di barisan Rasulullah SAW dan para sahabat ketika Perang Badar berlangsung. Sementara ayahnya (Abdullah bin Al Jarrah) berada pada barisan kaum musyrik.

Meskipun Abu Ubaidah berusaha menghindari ayahnya, namun mereka ditakdirkan untuk berhadapan dan Abu Ubaidah pun merobohkan ayahnya. Perang Badar membawa kemenangan untuk kaum muslim.

Setelah itu, turunlah firman Allah SWT yang termaktub dalam surah Al Mujadalah ayat 22,

لَا تَجِدُ قَوْمًا يُّؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ يُوَاۤدُّوْنَ مَنْ حَاۤدَّ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَوْ كَانُوْٓا اٰبَاۤءَهُمْ اَوْ اَبْنَاۤءَهُمْ اَوْ اِخْوَانَهُمْ اَوْ عَشِيْرَتَهُمْۗ اُولٰۤىِٕكَ كَتَبَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْاِيْمَانَ وَاَيَّدَهُمْ بِرُوْحٍ مِّنْهُ ۗوَيُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُۗ اُولٰۤىِٕكَ حِزْبُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ حِزْبَ اللّٰهِ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ࣖ ٢٢

Artinya: “Engkau (Nabi Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari Akhir saling berkasih sayang dengan orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya sekalipun mereka itu bapaknya, anaknya, saudaranya, atau kerabatnya. Mereka itulah orang-orang yang telah Allah tetapkan keimanan di dalam hatinya dan menguatkan mereka dengan pertolongan dari-Nya. Dia akan memasukkan mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah orang-orang yang beruntung.”

Ketika Perang Uhud, Abu Ubaidah menolong Nabi Muhammad SAW yang terkena lemparan musuh berupa serpihan besi hingga melukainya. Ia mencabut serpihan besi tersebut satu per satu dengan giginya, sehingga dua giginya tanggal. Pada saat itulah Abu Ubaidah bin Al Jarrah mendapat gelar “Amin al-Ummah” (kepercayaan umat) dari Nabi Muhammad SAW.

Abu Ubaidah mengikuti semua peperangan bersama Nabi SAW. Ia mendapat julukan al-Qawiy al-Amin (yang kuat yang terpercaya). Abu Ubaidah diangkat sebagai panglima oleh Umar bin al-Khattab.

Abu Ubaidah merahasiakan surat perintah dari Khalifah hingga peperangan usai dan kaum muslim mendapat kemenangan atas tentara Romawi. Ia menyerahkan surat itu kepada Khalid setelah perang usai. Alasan Abu Ubaidah tidak segera menyerahkan surat tersebut adalah karena ia tidak mau mengganggu konsentrasi pasukan.

Pada suatu hari, Umar bin Khattab RA berkunjung ke rumah Abu Ubaidah. Betapa kagetnya beliau karena rumahnya tidak ada barang berharga. Khalifah Umar RA berkata, “Ambillah sedikit harta untuk dirimu.” Abu Ubaidah menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, harta inilah yang membuat kita bisa enak tidur.”

Wafatnya Abu Ubaidah bin Al Jarrah
Tak lama setelah Khalifah Umar berkunjung, Abu Ubaidah bin Al Jarrah sakit keras. Sakit tersebut menyebabkan Abu Ubaidah wafat.

Dikutip dari buku Dahsyatnya Ibadah, Bisnis, dan Jihad Para Sahabat Nabi yang Kaya Raya karya Imam Mubarok bin Ali, ketika khalifah Umar RA sedang sibuk menangani persoalan pemerintahan, ia sangat terkejut dengan berita wafatnya Abu Ubaidah. Ia sangat kehilangan hingga air mata dukanya menetes.

Kemudian Umar bin Khathab RA berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar memberikan rahmat-Nya kepada Abu Ubaidah bin Al Jarrah. Abu Ubaidah bin Al Jarrah wafat di Negeri Urdun, Syam. Jenazah beliau dikubur di tempat yang pernah dibebaskannya dari cengkeraman kerajaan penyembah api dan berhala, yaitu Persia dan Romawi.(*/Tian)

Loading...