KISAH TENTANG BANGSA RUM YANG DISEBUT KHIANATI ISLAM DI AKHIR ZAMAN

Bangsa Rum disebut dalam salah satu tanda kiamat, khususnya saat pertempuran besar di akhir zaman. Bangsa ini dikatakan juga akan mengkhianati Islam.
Keberadaan bangsa Rum disebutkan dalam Al-Qur’an dan sejumlah hadits. Allah SWT menurunkan satu surat yang membahas tentang bangsa ini, yakni surah ke-30 dalam urutan mushaf, Ar Rum (Romawi).

Allah SWT berfirman dalam surah Ar Rum ayat 1-6 yang berbunyi,
“Alif Lām Mīm. Bangsa Romawi telah dikalahkan, di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang dalam beberapa tahun (lagi). Milik Allahlah urusan sebelum dan setelah (mereka menang). Pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang mukmin karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki. Dia Mahaperkasa lagi Maha Penyayang. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
Disebutkan dalam buku Ghulibat Ar-Rum Dzat Al-Qurun karya Mansur Abdul Hakim, para ahli tafsir mengatakan, penyebab Allah SWT menurunkan ayat tersebut karena bangsa Persia dan Romawi saat itu terlibat dalam peperangan sengit.
Dalam pertempuran tersebut, orang-orang musyrik Arab berharap bangsa Persia berhasil mengalahkan bangsa Romawi, sedangkan umat Islam sangat berharap kemenangan bangsa Romawi atas bangsa Persia karena mereka adalah Ahli Kitab.
Alhasil pertempuran dimenangkan oleh bangsa Persia. Saat itu orang-orang musyrik bersuka cita dan umat Islam berduka.
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, Sabur, Raja Persia saat itu berhasil mengalahkan tentara Romawi dan merebut negeri-negeri Syam serta bagian lainnya yang termasuk dalam wilayah kerajaan Romawi dari tanah Jazirah Arab dan sebagian besar wilayah kerajaan Romawi. Hal tersebut membuat Kaisar Romawi Heraklius harus mundur dan mengungsi.
Rasulullah SAW juga menyebut tentang Ar-Rum (Romawi) beberapa kali saat membicarakan peristiwa akhir zaman. Beliau bersabda,
“Kalian akan menyerang Jazirah Arab hingga Allah SWT menaklukkannya, kemudian Persia hingga Allah berkenan menaklukkannya, kemudian kalian menyerang Romawi hingga Allah berkenan menaklukkannya, dan setelah itu kalian menyerang Dajjal hingga Allah berkenan menaklukkannya.” (HR Ahmad dan Muslim)
Dalam kitab kumpulan hadits, Misykah Al-Mashabih, juga terdapat sebuah riwayat yang menyebut bahwa kelak bangsa Romawi akan berkhianat kepada umat Islam. Rasulullah SAW bersabda,
“Kalian akan mengadakan perjanjian damai dengan bangsa Romawi selama beberapa lama. Lalu kalian akan menyerang ketika mereka menjadi musuh di belakang kalian. Kemudian kalian akan dimenangkan, mendapat ghanimah, dan kalian selamat. Setelah itu, kalain turun di padang rumput bernama Dzi Tulul. Kemudian seorang lelaki dari Romawi ke sana untuk mengibarkan bendera salib seraya berkata, ‘Ingatlah, salib telah menang’.
Mendengar seruan kaum salib tersebut, maka muslim yang murka mendekati dan memukulnya (membunuhnya). Ketika itulah, bangsa Romawi berkhianat dan bersiap-siap memobilisasi pasukannya sebagai persiapan pertempuran dahsyat. Lalu umat Islam mengobarkan perang melawan mereka hingga terjadi pertempuran dan Allah memuliakan golongan tersebut dengan kesyahidan.”
Menurut riwayat Abu Darda RA, tempat tinggal umat Islam dalam pertempuran dahsyat akhir zaman terletak di Al-Ghauthah. Rasulullah SAW bersabda,
“Perkemahan pasukan umat Islam dalam pertempuran dahsyat nanti berada di Al-Ghauthah. Di sana terdapat sebuah kota bernama Damaskus, yang merupakan tempat paling strategis di Syam.”
Dalam riwayat lain Rasulullah SAW bersabda,
“Pada saatnya nanti umat Islam akan terkepung di Madinah Al-Munawwarah hingga mereka berada jauh dari benteng-benteng mereka di Silah.” (Shahih Al-Jami. Silah dalam riwayat ini adalah sebuah tempat dekat Khaibar)
Asal-usul Bangsa Rum
Para sejarawan Arab dan buku-buku Ahli Kitab menyebut, bangsa Romawi berasal dari keturunan Esau bin Ishaq bin Ibrahim. Nabi Ishaq AS memiliki dua anak laki-laki yang bernama Esau dan Ya’qub.
Esau juga dikenal dengan nama Easo, sebutan Abu Ar-Ruman atau nenek moyang bangsa Romawi dan Yunani Kuno. Mereka merupakan orang-orang Eropa dan keturunannya, Amerika, Australia, dan Kanada.
Adapun, Nabi Ya’qub AS–yang dikenal dengan nama Israel–melahirkan para putra dengan sebutan bani Israil. Di antara putra Nabi Ya’qub AS ini adalah para nabi dari bani Israil seperti Nabi Musa AS, Nabi Zakariya AS, Nabi Yahya AS, dan Nabi Isa AS.
Ibnu Katsir mengatakan dalam kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah, Esau dan Ya’qub adalah saudara kembar. Dari segi agama dan sejarah, Esau ini menurunkan bangsa Romawi dan Ya’qub menjadi nenek moyang bani Israil.(*/Tian)