Histori

MESJID BADSHAHI, PENINGGALAN KERAJAAN MUGHAL DI PAKISTAN

visit indonesia

Sekawanan burung gagak menyambut kedatangan kami di pintu masuk Masjid Badshahi atau Masjid Kaisar di Lahore, Pakistan, awal Maret 2018. Di pelatarannya, di taman depan masjid, tampak bunga-bunga mulai bermekaran.

&80 x 90 Image

Masjid Badshahi merupakan peninggalan Kerajaan Mughal yang pernah berkuasa di Pakistan. Masjid tersebut berdiri pada tahun 1673 M. Masjid yang dibangun oleh raja keenam, Raja Aurangzeb, itu mempunyai keunikan tersendiri.

Menurut seorang penjaga Masjid Badshahi, Muhammad Syahid, masjid tersebut mempunyai kekuatan dan keseimbangan yang bagus.

“Sudah beberapa kali ada gempa bangunan ini yang paling kokoh. Ini pondasi utama untuk menjaga keseimbangan,” tuturnya menggunakan bahasa Urdu kepada hidayataullah.com yang ditemani Alfin, mahasiswa International Islamic University of Islamabad (IIUI).
Sambil bicara begitu, Syahid menunjukkan sebuah lorong. Sekitar 300 meter dari pintu masuk, terdapat sebuah lorong yang berfungsi sebagai pondasi utama.

Selain itu, Syahid menunjukkan sebuah sudut masjid yang mampu mengirimkan suara ke setiap penjuru masjid.

“Dulu ketika adzan dan belum ada informasi dan lain-lain, itu adzan lewat tembok kita bisa mendengar di sepanjang torf (sudut),” ungkap kakek yang berusia sekitar 70-an tahun itu sambil mempraktikkan.

Hal tersebut, katanya, biasa dilakukan oleh umat Islam saat mengumandangkan adzan pada masa Kerajaan Mughal.

Selain itu, di gerbang bagian kanan saat masuk masjid, terdapat museum al-Qur’an yang terbuat dari emas.

Di sebelahnya, terdapat pula museum berupa rambut Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan beberapa peninggalan berupa peralatan perang Kerajaan Mughal. Di antara keduanya hanya terpisah oleh tempat wudhu.

Di depan Masjid Kaisar, terdapat sebuah bangunan benteng Kerajaan Mughal yang bernama Lahore Fort. Benteng tersebut dibangun pada masa Pemerintah Raja Akbar, tahun 1556 – 1605 M.

Masjid tersebut mampu menampung sebanyak 100.000 lebih jamaah. Setiap harinya, sekitar 1.000 pengunjung datang menyaksikan sisa peninggalan kerajaan Islam tersebut.(*/Ndo)

Loading...