Kesehatan

PANTANGAN BATU GINJAL YANG HARUS DIBATASI DAN DIJAUHI

visit indonesia

JAKARTA – Batu ginjal merupakan penyakit yang ditandai dengan penumpukan kristal dan batu-batu mineral pada ginjal – di samping juga berkurangnya volume urine. Mengetahui pantangan batu ginjal tentu menjadi penting agar penderitanya cepat pulih dan mencegah kondisi yang lebih parah.

&80 x 90 Image

Senyawa yang membentuk batu pada ginjal sendiri bisa bermacam-macam, seperti penumpukan kalsium oksalat, kalsium fosfat, hingga asam urat. Penderita batu ginjal harus jeli untuk menghindari pantangan batu ginjal yang memicu penumpukan zat-zat tersebut.

Beberapa pantangan batu ginjal yang harus dibatasi dan dijauhi
Batu ginjal merupakan masalah medis yang menimbulkan rasa sakit. Ketahui pantangan batu ginjal berikut ini:

1. Garam
Kadar garam yang tinggi dapat memicu penumpukan kalsium di urine, sehingga penderita batu ginjal mungkin harus berhati-hati dengan garam. Anda bisa menghindari penambahan garam saat mengolah makanan. Apabila membeli makanan olahan, pastikan Anda juga mengecek dengan saksama kandungan garam di label makanan tersebut.

Makanan cepat saji juga cenderung mengandung garam yang tinggi. Begitu pula dengan makanan di restoran biasa. Saat memesan makanan di restoran, pastikan Anda meminta agar juru masak tidak menambahkan garam.

2. Minuman kola
Walau menyegarkan, minuman kola dapat menjadi pantangan batu ginjal yang harus dihindari. Minuman kola tinggi dengan fosfat, senyawa lain yang dapat memicu pembentukan batu ginjal.

3. Makanan tinggi oksalat
Oksalat merupakan senyawa dalam makanan yang dapat berikatan dengan beberapa jenis mineral dan membentuk kristal di tubuh. Pada beberapa orang, kristal tersebut dapat berisiko menjelma menjadi batu ginjal. Dengan begitu, penderita batu ginjal disarankan untuk sebisa mungkin mengurangi makanan yang tinggi dengan oksalat – atau menghindari sama sekali.

Beberapa makanan yang tinggi dengan oksalat, termasuk:

Cokelat
Kacang-kacangan
Teh
Sayur bayam
Ubi jalar
4. Gula tambahan
Pantangan batu ginjal lainnya adalah gula tambahan, sehingga bisa Anda kurangi konsumsinya. Gula tambahan sendiri merujuk pada gula atau sirup pemanis yang dicampurkan ke makanan dan minuman olahan. Gula tambahan, yang sering ditemukan dalam bentuk sukrosa atau fruktosa, dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.

Gula tambahan juga dapat berupa pemanis lain, seperti sirup jagung (corn syrup), fruktosa terkristalisasi (crystallized fructose), madu, nektar agave, sirup beras merah, dan sirup tebu.

5. Protein hewani
Banyak sumber protein hewani dapat meningkatkan asam urat di dalam tubuh. Mengonsumsi protein hewani tersebut dalam jumlah besar juga mengurangi senyawa dalam urine yang disebut sitrat. Sitrat berperan penting dalam mencegah pembentukan batu ginjal. Sumber protein tersebut, termasuk:

Daging merah
Daging babi
Daging ayam
Daging unggas
Ikan
Telur
Penderita batu ginjal dianjurkan untuk mengurangi asupan protein hewani. Sebagai alternatifnya, Anda dapat memvariasikan dengan protein nabati. Beberapa sumber protein nabati yaitu quinoa, tahu, biji chia, hingga yogurt Greek.

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter terkait pengurangi asupan protein hewani, namun tetap menjaga agar nutrisi makro terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh.

Tips menjaga pola makan untuk penderita batu ginjal
Batu ginjal yang sudah hilang tetap berisiko untuk muncul kembali, sehingga pasiennya harus aktif untuk menjaga gaya hidup sehat dan memerhatikan pola makan. Penderita batu ginjal juga harus mengikuti anjuran dari dokter dan meminum obat secara patuh.

Dokter bisa membantu mengidentifikasi jenis batu ginjal yang diderita oleh seorang pasien. Kemudian, dokter akan merancang pola diet yang paling sesuai dengan kondisi pasien. Beberapa anjuran yang mungkin diberikan dokter, termasuk:

Minum setidaknya dua belas gelas air setiap hari
Minum jus buah-buahan sitrus, seperti jus jeruk
Mengonsumsi makanan yang kaya kalsium pada setiap kali makan, setidaknya tiga kali sehari. Kalsium penting agar kadar oksalat tak meningkat di tubuh.
Membatasi asupan protein hewani
Mengurangi garam dan gula tambahan
Menghindari makanan dan minuman yang tinggi oksalat dan fosfat
Menjauhi makan atau minum apa pun yang memicu dehidrasi, seperti alkohol.(*/Di)

Loading...