145 MASJID DI GAZA HANCUR TOTAL SEPANJANG 100 HARI SERANGAN ISRAEL
JAKARTA – Ratusan tempat ibadah di Jalur Gaza, Palestina menjadi target serangan pesawat tempur Israel di wilayah tersebut. Total, sebanyak 145 masjid yang hancur sejak memanasnya serangan Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Dilaporkan dari siaran pers organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania (Euro-Med Monitor) yang didukung oleh Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, serangan udara Israel menghancurkan 145 masjid. Sementara itu, 243 masjid di Gaza lainnya dilaporkan mengalami kerusakan.
Menurut Euro-Med Monitor, pengeboman pada tempat ibadah yang dilakukan Israel merupakan pelanggaran pada hukum kemanusiaan internasional dan hukum perang.
“Penargetan tempat ibadah oleh Israel merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hak kebebasan beragama dan berkeyakinan, yang dijamin oleh hukum hak asasi manusia internasional. Israel dilarang menyerang tempat ibadah sesuai dengan hak ini,” demikian pernyataannya, dikutip Senin (15/1/2024).
Euro-Med Monitor juga mengatakan, serangan berulang kali yang dilakukan Israel terhadap tempat-tempat ibadah di Gaza selama ini adalah bukti hasutan yang berulang kali dilakukan oleh pejabat Israel. Menurut mereka para pejabat Israel secara konsisten berusaha mengaitkan konflik Israel-Palestina dengan agama hingga menggunakan simbol-simbol dan teks-teks agama untuk mengusir serta merampas hak asasi dasar mereka warga Palestina dari tanah mereka.
Dilansir Middle East Eye, Masjid Agung Omari atau masjid terbesar dan tertua di Gaza menjadi salah satu masjid yang hancur menjadi puing-puing. Masjid ini diserang bom Israel pada awal Desember hingga hanya menyisakan menara yang berusia 1.400 tahun.
Masjid ini pertama kali didirikan pada abad ketujuh di atas reruntuhan gereja era Bizantium yang dibangun di atas kuil Romawi kuno. Penghancuran bangunan bersejarah tersebut bersamaan dengan laporan kerusakan atau kehancuran lebih dari 200 masjid atau sekitar 20 persen dari seluruh masjid di Gaza.
Kerusakan tersebut juga mencakup Masjid Ahmed Yasin dan Masjid Al-Hasayna di Gaza, Masjid Muslim Salim Abu di Beit Lahia, dan Masjid Khalid bin Al-Walid di Khan Younis.
“Kami tidak lagi mendengar azan di lingkungan kami karena kehancuran total di wilayah timur kota, termasuk masjid,” kata seorang warga Khan Younis, Khaled Abu Jame kepada Middle East Eye.
Tidak hanya masjid, Israel juga menyerang tempat ibadah seperti gereja. Tiga gereja bersejarah juga mengalami kerusakan. Salah satunya Gereja Saint Porphyrius di Kota Gaza yang merupakan gereja tertua dan melayani sekitar 1.000 umat Kristen di wilayah tersebut.
Gereja tersebut dirusak pada 19 Oktober ketika pasukan Israel mengebom kompleks gereja, tempat 400 warga Palestina dari semua agama berlindung, menewaskan sedikitnya 18 orang.
Dilaporkan, selama 100 hari serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, pasukan Israel sudah membunuh rata-rata 250 warga Palestina per hari di Gaza. Angka kematian harian ini dinilai menjadi angka kematian tertinggi dibandingkan konflik bersenjata abad ke-21 lainnya.
Dalam 100 hari, serangan Israel telah menewaskan satu dari setiap 100 warga Palestina di Gaza dan melukai setidaknya dua dari setiap 100 warga Palestina.(*/Dy)