APAKAH HUBUNGAN SEKS PENGARUHI SIKLUS MENTRUASI WANITA ?
JAKARTA – Ada banyak hal yang memengaruhi ‘kerandoman’ siklus menstruasi. Selain karena penyakit dan kehamilan, tingkat stres yang berlebihan serta pola hidup yang tak sehat juga bisa membuat siklus menstruasi tak teratur.
Selain itu, ada hal lain yang juga memengaruhi perubahan siklus menstruasi. Salah satunya adalah hubungan seksual.
Salah satu pertanyaan menggelitik yang sering muncul adalah apakah seks bisa mempengaruhi siklus menstruasi Anda.
Mengutip Asia One, siklus menstruasi Anda diatur oleh interaksi hormon yang rumit, dan ini terutama dipengaruhi oleh ovarium dan kelenjar pituitari.
Penting untuk diingat bahwa aktif secara seksual tidak secara langsung mengubah siklus menstruasi Anda. Namun, perubahan gaya hidup yang signifikan seperti mulai berhubungan seks dapat menyebabkan perubahan pada emosional dan fisik Anda, yang pada gilirannya secara tidak langsung dapat memengaruhi siklus menstruasi Anda.
Saat melakukan aktivitas seksual, Anda mungkin mengalami perubahan emosional dan psikologis yang dapat menyebabkan stres atau kegembiraan yang meluap.
Stres terkadang dapat memengaruhi siklus menstruasi Anda dengan menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang memicu ketidakteraturan siklus menstruasi.
Terlebih lagi, jika aktivitas seksual Anda menyebabkan kehamilan, siklus menstruasi Anda akan berhenti sama sekali selama masa kehamilan.
Ada kepercayaan umum bahwa berhubungan seks dapat menyebabkan penundaan menstruasi, namun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini. Menstruasi Anda terjadi sebagai akibat dari perubahan hormonal dalam tubuh Anda.
Perubahan hormonal ini dimulai oleh siklus menstruasi Anda dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia, berat badan, dan kesehatan secara keseluruhan. Seks, dengan sendirinya, tidak mengandung pemicu hormonal yang diperlukan untuk menginduksi menstruasi.
Namun, ada sebuah kisah populer yang menyatakan bahwa berhubungan seks dapat menyebabkan penundaan menstruasi. Keyakinan ini mungkin muncul dari gagasan bahwa aktivitas seksual dapat meningkatkan aliran darah, dan masyarakat mengaitkannya dengan permulaan menstruasi. Meskipun seks dapat meningkatkan aliran darah ke area panggul, hal ini bukan penyebab langsung dimulainya menstruasi.
Bisakah berhubungan seks menunda menstruasi?
Dalam kebanyakan kasus, berhubungan seks tidak menunda menstruasi Anda. Keteraturan dan waktu siklus menstruasi Anda terutama diatur oleh sinyal hormonal dalam tubuh Anda.
Penting untuk diperhatikan bahwa aktivitas seksual tidak mengubah sinyal hormonal ini secara signifikan.
Menstruasi Anda bisa tertunda karena berbagai alasan, seperti stres, penyakit, perubahan berat badan, atau ketidakseimbangan hormon. Namun, seks saja bukanlah faktor yang diketahui dapat menunda menstruasi Anda.
Apakah seks menyebabkan ketidakseimbangan hormon?
Keseimbangan hormonal sangat penting untuk berfungsinya siklus menstruasi Anda. Meskipun seks itu sendiri tidak menyebabkan ketidakseimbangan hormon, perubahan gaya hidup yang menyertai aktivitas seksual mungkin secara tidak langsung memengaruhi hormon Anda.
Misalnya, jika Anda baru saja menjalin hubungan seksual, Anda mungkin mengalami stres atau kegembiraan emosional dan psikologis, yang pada gilirannya dapat memengaruhi keseimbangan hormonal Anda.
Stres, khususnya, dapat mengganggu keteraturan siklus menstruasi Anda dengan mempengaruhi poros hipotalamus-hipofisis-ovarium.
Penting untuk menjaga gaya hidup sehat dan mengelola stres untuk menjaga keseimbangan hormon. Melakukan aktivitas seksual yang aman dan suka sama suka tidak secara inheren menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
Lalu, pertanyaan selanjutnya, bisakah siklus menstruasi mempengaruhi gairah seks Anda?
Jawabannya bisa. Libido bisa berubah berdasarkan siklus menstruasi Anda.
Sepanjang siklus menstruasi Anda, fluktuasi hormonal dapat berdampak signifikan pada hasrat seksual. Banyak orang mengalami peningkatan libido selama masa subur, yang biasanya terjadi menjelang ovulasi, karena meningkatnya kadar estrogen dan testosteron.
Hasrat seksual yang meningkat ini dianggap sebagai adaptasi evolusioner untuk meningkatkan peluang terjadinya pembuahan. Di sisi lain, selama menstruasi dan beberapa hari setelahnya, beberapa individu mungkin mengalami penurunan libido karena perubahan hormonal dan potensi ketidaknyamanan yang terkait dengan menstruasi.
Namun, penting untuk diingat bahwa pola-pola ini dapat sangat bervariasi dari orang ke orang, dan banyak faktor, termasuk unsur emosional dan psikologis, juga dapat mempengaruhi libido sepanjang siklus menstruasi.(*/Tya)