HASIL RISET, 5 AKTIVIS INI TERNYATA BISA BIKIN HIDUP LEBIH BAHAGIA
JAKARTA – Banyak orang yang melakukan hobi sebagai bentuk ‘healing’ atau melepas penat dari hari yang buruk dan rutinitas harian. Sebuah studi baru-baru ini mengungkap kaitan melakukan aktivitas kreatif yang berdampak pada hidup yang lebih bahagia.
Pada dasarnya melakukan kegiatan yang disukai umumnya dapat memberikan efek relaksasi dan berdampak positif bagi kesehatan fisik dan metal.
Pada Juli 2023, sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh American Psychiatric Association (APA) menemukan bahwa orang Amerika yang terlibat dalam aktivitas kreatif setidaknya seminggu sekali, melaporkan kesehatan mental yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang tidak sering melakukan aktivitas kreatif.
Kegiatan kreatif juga tidak hanya memiliki manfaat kesehatan mental. Mereka mungkin juga berperan dalam morbiditas dan mortalitas, distribusi berat badan, tekanan darah, dan kualitas fisik lainnya.
Berikut lima aktivitas yang bisa bikin hidup lebih bahagia.
Mendengarkan Musik
Mendengarkan musik adalah salah satu kegiatan rekreasi yang paling populer. Sekitar 77 persen perseta jajak pendapat APA melaporkan mendengarkan musik bermanfaat untuk menghilangkan stres dan kecemasan.
Mendengarkan musik yang disukai dapat menyeimbangkan amigdala, atau bagian otak yang mengatur emosi. Bagian otak manusia ini sensitif terhadap musik yang dianggap menyenangkan.
“Ada asosiasi positif antara mendengarkan musik dan kesejahteraan melalui belajar mengelola emosi seseorang, beristirahat dari masalah dan membuatnya lebih mudah untuk terhubung dengan orang lain yang memiliki hasrat yang sama untuk gaya atau grup musik,” kata Howard Liu, seorang psikiater dewasa, anak dan remaja di University of Nebraska Medical Center dikutip dari The Huffington Post.
Sebuah studi tahun 2022 oleh Graduate University of Mongolia juga menemukan bahwa musik pop, metal, rock, klasik Barat, dan musik tradisional Tiongkok memiliki korelasi positif antara kesehatan mental seseorang dan perilaku sehari-hari.
Selain itu, musik dapat mengurangi rasa sakit, memperbaiki postur dan gerakan, serta mengurangi agitasi yang terkait dengan penyakit. Bahkan jika seseorang tidak mendengarkan secara aktif, mendengarkan musik latar mengurangi tingkat kecemasan dan kesusahan, serta meningkatkan relaksasi.
Menyelesaikan Puzzle
Hampir 40 persen responden studi APA mengatakan memecahkan teka-teki membantu mengurangi stres. Permainan puzzle meningkatkan fungsi korteks prefrontal, yang berperan penting dalam fungsi kognitif seperti berpikir, mengambil keputusan, konsentrasi, dan memecahkan masalah.
Teka-teki silang juga dapat memperluas kosakata seseorang, merangsang pemikiran, meningkatkan kepercayaan diri, dan mempercepat kapasitas belajar. Itu menurut sebuah studi pada 2021 oleh Departemen Farmakologi di Ananta Institute of Medical Sciences & Research Center di India.
Sebuah studi tahun 2022 yang diterbitkan oleh New England Journal of Medicine juga mengamati bagaimana pemecahan puzzle memengaruhi orang dewasa berusia 62 hingga 80 tahun dengan gangguan kognitif ringan.
Bernyanyi dan Menari
Dua puluh lima persen orang dalam jajak pendapat APA menyebutkan menyanyi dan menari sebagai aktivitas kreatif yang menghilangkan stres dan kecemasan.
“Aktivitas seperti menyanyi dan menari bersifat transformasional karena memungkinkan kita untuk memproses berbagai emosi baik dengan menyediakan saluran yang aman untuk ekspresi mereka atau pelepasan mereka,” kata Gayle Berg, seorang psikolog berlisensi di Asosiasi Psikologi Negara Bagian New York.
“Terlibat di dalamnya tidak hanya memberikan ‘pergeseran’ dalam perhatian dan fokus seseorang tetapi juga mengubah keadaan fisiologis seseorang memberikan kelonggaran yang diperlukan dari stres dan tekanan tantangan hidup,” lanjutnya lagi.
Melukis dan Memahat
Mungkin sudah banyak yang tahu bahwa aktivitas yang satu ini diyakini sebagai cara berekspresi dan komunikasi dalam pengobatan penyakit mental. Terapi non-verbal ini dapat berperan dalam meringankan gejala depresi dan kecemasan, yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa 24 persen orang dalam jajak pendapat APA mencantumkan aktivitas tersebut sebagai cara untuk menghilangkan stres.
“Menggambar, melukis, atau memahat dapat digunakan untuk mengekspresikan kecemasan, ketakutan, dan melampiaskan emosi negatif, terutama bagi anak-anak,” kata Liu.
“Utamanya, mereka membantu pasien mengekspresikan diri mereka dengan cara yang tidak selalu bisa diungkapkan dengan kata-kata,” jelasnya.
Menulis
Journaling adalah cara yang banyak digunakan dalam perawatan kesehatan mental karena suatu alasan. Menulis bisa menjadi terapi, terutama bila menggunakan bahasa puitis dan kreatif sebagai bentuk ekspresi, yang menyumbang 16 persen orang dalam jajak pendapat.
“Menulis dapat mencakup penulisan kreatif, puisi, jurnal, dan penulisan otobiografi,” kata Vaile Wright, direktur senior inovasi perawatan kesehatan Asosiasi Psikologi Amerika.
“Orang-orang telah melihat menuliskan peristiwa negatif dan bagaimana mereka menghadapinya. Orang-orang telah melihat menuliskan peristiwa positif dengan efek yang sama,”sambungnya.(*/Ti)