KEMATIAN AKIBAT COVID-19 KEMBALI TERHJADI, LIBUR NATARU DIBATASI?
JAKARTA – Kematian akibat Covid-19 kembali terjadi di Tanah Air. Setelah selama periode Oktober-November tidak ada dampak fatal akibat virus yang pertama kali ditemukan di Cina tersebut, dua kasus kematian kembali ditemukan pada Desember 2023 di Jakarta.
Kendati demikian, Wakil Menteri Kesehatan RI (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengeklaim, kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini masih terkendali. Selain di Indonesia, kata dia, kenaikan kasus ini juga terjadi di sejumlah negara lainnya seperti di Malaysia dan Singapura. “Masih terkendali,” kata Wamenkes Dante di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, (11/12/2023).
Dante menyebutkan, pemerintah masih memiliki stok vaksin sebanyak 4,1 juta yang dapat digunakan untuk vaksinasi masyarakat. Namun, ia mengaku masih diperlukan proses distribusi yang baik sehingga masyarakat bisa mendapatkannya dengan mudah. “Butuh proses distribusi dan sebagainya,” kata dia.
Dalam sidang kabinet paripurna siang ini di Istana Kepresidenan Jakarta, Wamenkes pun menyebut tidak ada kebijakan pembatasan mobilitas yang akan diterapkan menjelang libur Natal dan tahun baru. “Enggak ada sih. Masih belum terlalu signifikan kenaikannya,” ujarnya.
Kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia saat ini didominasi subvarian omikron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi di Eropa dan Amerika Serikat. Selain itu, subvarian EG2 dan EG5 juga terdeteksi.
Pakar pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai meski secara global menurun. Kementerian Kesehatan melaporkan kasus harian Covid-19 di Indonesia bertambah 35-40 kasus per 6 Desember 2023.
“Memang jelas kita perlu waspada, tetapi di saat yang sama maka analisis ilmiah perlu dilakukan secara mendalam. Jangan cepat mengambil kesimpulan berdasar data dan informasi yang belum memadai,” kata dia.
Ia mengatakan, angka kasus Covid-19 secara global sedang menunjukkan penurunan sesuai dengan publikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per akhir November 2023. Publikasi itu membandingkan data laju kasus per 28 Oktober hingga 19 November 2023 dengan 28 hari sebelumnya yang menunjukkan ada penurunan kasus 13 persen dan angka kematian menurun 72 persen.
Pada saat yang bersamaan, kata dia, terjadi kenaikan kasus Covid-19 di Singapura, Malaysia, dan Indonesia dalam sepekan terakhir. WHO, kata dia, telah menyatakan bahwa penurunan angka kasus Covid-19 global jangan diinterpretasikan kasus Covid-19 sudah sepenuhnya menurun di dunia.
Mantan direktur penyakit menular WHO Asia Tenggara itu menyebutkan, penyebab spesifik kenaikan kasus di Indonesia, Malaysia, dan Singapura juga perlu dianalisis. Terdapat sejumlah kombinasi dari beberapa faktor yang memengaruhi laju kasus Covid-19, yakni penurunan imunitas karena situasi penularan alami sudah rendah atau vaksinasi sudah lama dilakukan.
“Apalagi kalau belum lengkap atau rendah cakupan booster-nya (penguat), seperti di negara kita,” ujarnya.
Pemerintah kini menyiapkan sejumlah skenario untuk mengantisipasi libur Natal dan tahun baru (Nataru). Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, penyebaran Covid-19 yang kini sedang kembali meningkat turut menjadi perhatian pemerintah dalam penyiapan skenario tersebut.
“Akan menjadi perhatian kita juga selama Nataru ini penyebaran Covid-19. Tapi, insya Allah, tidak akan sampai kembali ke suasana pandemi karena ini memang endemi dan sudah kita antisipasi. Sudah kita perkirakan sebelumnya, Covid-19 ini tidak akan hilang begitu saja,” kata Muhadjir.
Dia mengungkapkan, berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), puncak arus libur Natal 2023 diprediksi akan terjadi pada 22-23 Desember 2023. Kemudian puncak arus balik akan terjadi tanggal 26-27 Desember 2023. Sedangkan, puncak arus libur Tahun Baru diprediksi akan terjadi pada 23-30 Desember 2023 dan puncak arus baliknya akan terjadi pada 1-2 Januari 2024.
“Berdasarkan survei dari Kemenhub diperkirakan jumlah yang akan melakukan pergerakan itu ada 107,63 juta orang. Kemudian, ini ada peningkatan berarti ada peningkatan sekitar 143 persen dari tahun 2022-2023,” ujar dia.
Muhadjir menyampaikan, melihat data-data tersebut maka akhir tahun nanti akan ada pergerakan yang luar biasa banyak selama libur Nataru. Sebab itu, pemerintah juga sudah menyiapkan beberapa langkah antisipasi penyebaran Covid-19. Salah satunya yang dia sebutkan adalah memberikan imbauan kepada masyarakat yang berlibur untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Termasuk imbauan kepada para perjalan baik itu darat, udara, maupun laut supaya tetap mematuhi protokol kesehatan yang selama ini sudah dilakukan,” kata dia.
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta diketahui telah mengonfirmasi ada dua kasus kematian akibat positif Covid-19 pada Desember 2023. Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, dua kasus tersebut yakni, pertama, seorang wanita berusia 81 tahun dengan adanya komorbid hipertensi.
Status vaksinasi wanita ini sudah melakukan vaksinasi dosis ketiga. Lalu, kasus kematian kedua yaitu seorang wanita berusia 91 tahun dengan adanya komorbid strok dan gagal jantung. Status vaksinasi wanita ini belum sama sekali melakukan vaksinasi Covid-19.
Status vaksinasi wanita ini sudah melakukan vaksinasi dosis ketiga
Selain itu, Ngabila menyebut ditemukan 80 kasus positif Covid-19 pada 27 November hingga 3 Desember 2023 di DKI Jakarta. Dari 80 kasus tersebut, sebanyak 90 persen bergejala ringan, sedangkan 10 persen sisanya bergejala sedang dan menjalani perawatan di rumah sakit.
“Kondisi sangat terkendali. EG4 dan EG5 masih yang dominan ditemukan di Jakarta dengan masing-masing sudah 14 kasus ditemukan,” ujar Ngabila.
Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan bahwa Covid-19 sudah menjadi endemi di Indonesia sejak Juni 2023. Artinya, tanggung jawab utama kesehatan ada pada diri masing-masing dan saat ini belum dibutuhkan pembatasan aktivitas.(*/Republika)