KETUA DPRD RUDY SUSMANTO DUKUNG PJ BUPATI BOGOR TUNTASKAN MASALAH PARUNG PANJANG
CIBINONG – Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mendukung langkah Penjabat (Pj) Bupati Bogor Asmawa Tosepu menuntaskan polemik truk khusus angkutan tambang di Parungpanjang dan wilayah sekitarnya.
Rudy mengatakan, apapun kebijakan yang dicetuskan Pj Bupati Bogor untuk menyelsaikan masalah tersebut, dirinya dan DPRD secara kelembagaan akan memberi dukungan.”Apapun langkah PJ Bupati, kami DPRD siap mendukung apapun itu,” kata Rudy Susmanto, (2/1/2024).
Rudy mengingatkan, penyelesaian masalah tersebut, harus mengakomodir kepentingan semua pihak, terutama kepentingan masyarakat yang kerap menjadi korban akibat lintasan truk tersebut, baik dari aspek lingkungan maupun keamanan berlalu lintas.
“Prinsipnya rasa keadilan harus dikedepankan,” kata dia.
Rudy mengapresiasi itikad Pj Bupati Bogor membangun komunikasi lintas sektoral dalam memetakan persoalan tersebut. Menurut dia, peran aktif Pemerintah Pusat dan pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat dibutuhkan untuk mengeksekusi kebijakan yang menjadi solusi jangka panjang atas persoalan tersebut.
“Intervensi Pusat maupun Pemprov dibutuhkan baik dari sisi regulasi dan juga dukungan anggaran. Misalnya, untuk merealisasikan pembangunan jalan baru, apakah itu jalan tol atau jalan biasa,” katanya lagi.
Seperti diketahui, Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu yang baru dilantik, menjadikan persoalan Parungpanjang sebagai prioritas untuk diselesaikan di era transisi kepemerintahannya.
Asmawa bahkan telah meninjau kondisi jalan Parungpanjang dan pembangunan kantung parkir di perbatasan Parungpanjang-Tenjo, tepatnya di Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo.
“Arahan pak Pj Gubernur juga adalah bagaimana mengatasi persoalan-persoalan yang saat ini ada di Parung lpanjang, jalan yang kemudian yang terkait dengan pengangkutan material galian c,” kata Asmawa.
Asmawa mengatakan akan langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian PUPR, kemudian dengan provinsi Jawa Barat sesuai arahan Pj Gubernur.
“OPD mana yang harus segera dikoordinasikan, Kemudian dengan pemerintah Provinsi Banten termasuk dengan kabupaten tetangga yang terkait. Karena ini sifatnya lintas provinsi, sehingga menjadi kewenangan pemerintah pusat,” pungkasnya.(*/Wan)