LEGENDA GUNUNG BROMO ADA CERITA CINTA
Gunung Bromo adalah ikon pariwisata di Jawa Timur. Hampir setiap hari ada ratusan turis dari berbagai negara datang untuk menikmati keindahan gunung dan matahari terbit. Di balik keindahan ini, ternyata Bromo menyimpan legenda yang terus hidup hingga sekarang. Dahulu kala di Bromo hiduplah seorang pemuda bernama Joko Seger yang jatuh hati dengan gadis keturunan dewa bernama Rara Anteng.
Mereka menjalin kasih hingga memutuskan akan menikah. Namun rencana itu harus terhenti karena ada orang jahat dan sakti yang mendadak melamar Rara Anteng.
Gadis cantik itu tak bisa menolak karena takut, namun ia membuat persyaratan kepada si pria jahat sebelum pernikahannya dilaksanakan. Rara Anteng menyuruhnya membuat lautan di Bromo dalam waktu semalam. Pria jahat itu menyanggupi, ia mengeruk tanah menggunakan batok kelapa semalaman.
Rara Anteng takut jika lautan itu akan selesai sebelum ayam pertama berkokok. Akhirnya ia memukulkan alu seperti saat menumbuk padi. Mendengar bunyi tetabuhan itu ayam-ayam bangun. Si pria jahat akhirnya kalah, ia mengamuk dan melempar batok yang sekarang menjadi Gunung Batok.
Rara Anteng dan Jaka Seger akhirnya menikah. Namun mereka tak kunjung dikaruniai anak. Akhirnya mereka melakukan pertapaan di gunung. Sebuah suara gaib terdengar dan bilang jika mereka akan memberi anak tapi anak pertama harus dikorbankan ke gunung. Rara Anteng dan Jaka Seger setuju.
Mereka akhirnya dikaruniai 25 anak, namun ingkar janji karena tak tega anaknya dikorbankan. Akhirnya terjadilah bencana dan anak pertama mereka mati. Sejak saat itu budaya upacara Kasada mulai diadakan sebagai ganti pengorbanan manusia ke dalam gunung. Oh ya, nama Suku Tengger berasal dari singkatan Rara Anteng dan Jaka Seger.(*/He)