Santap Ria

PENTING, TERNYATA SARAPAN BISA TINGKATKAN FUNGSI METABOLISME

visit indonesia

JAKARTA – Seberapa sering Anda melewatkan sarapan sebelum memulai aktivitas? Sebuah studi di Jerman membuktikan bahwa sarapan dapat memberi dorongan metabolisme dibandingkan jika melewatkannya.
Penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism tersebut mencoba mengamati 16 partisipan pria berusia awal 20-an. Mereka diminta sarapan dengan menu tinggi kalori atau rendah kalori pada pukul 09.00, dua jam setelah mereka bangun selama tiga hari.
Sekitar dua pekan kemudian, para partisipan tersebut beralih dari yang sarapan rendah kalori dua pekan sebelumnya menjadi sarapan tinggi kalori untuk kedua kalinya dan sebaliknya. “Kami mendefinisikan makanan rendah kalori sebagai 11% dari kebutuhan energi harian individu dan makanan tinggi kalori sebagai 69% dari kebutuhan energi harian individu,” kata penulis studi utama dan ahli neurobiologi, Juliane Richter.

&80 x 90 Image

Makanan rendah kalori mengandung rata-rata 250 kalori, termasuk dua iris keripik (yang memiliki tekstur mirip kerupuk gandum) dengan krim keju, yoghurt, mentimun, dan nektarin. Makanan berkalori tinggi dengan rata-rata 997 kalori termasuk dua irisan keripik roti dengan kolak beri, saus custard, mentega, krim keju, yoghurt, dan mentimun.

Peserta juga diminta makan siang pukul 14.00 dan makan malam pukul 19.00 (4,5 jam sebelum mereka diperintahkan tidur). Pengukuran kalorimetri dan sampel darah mereka juga diambil sebelum dan sesudah makan.

Hasilnya, termogenesis yang diinduksi oleh diet (DIT) proses tubuh Anda untuk menghasilkan energi sebagai hasil konsumsi makanan adalah 2,5 kali lebih tinggi ketika partisipan sarapan baik dengan kalori tinggi dan makan malam rendah kalori daripada sebaliknya. Jelas ini menunjukkan bahwa sarapan memiliki nilai energi yang lebih efisien untuk tubuh kita daripada makan malam. Para peneliti mencatat bahwa ketika partisipan sarapan rendah kalori, mereka melaporkan sedang lapar pada hari sebelumnya dan menginginkan lebih banyak permen.

Richter mengakui bahwa masih perlu lebih banyak penelitian terkait untuk memahami alasan di balik itu semua. Meskipun ini adalah penelitian yang sangat kecil, penelitian sebelumnya mendukung gagasan bahwa sarapan sangat bermanfaat. Misalnya, sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan American Journal of Physiology: Endocrinology and Metabolism menemukan bahwa sarapan pagi memicu perjalanan Anda dan meningkatkan kinerja daya tahan Anda.

Menurut Richter, tidak masalah ketika Anda sarapan, selama Anda makan di beberapa titik. Belum ada bukti ilmiah tentang waktu optimal untuk sarapan.

Dia mengatakan, ada beberapa orang yang lapar setelah bangun tidur, bahkan ada yang harus menunggu beberapa jam. Namun, jika ingin melakukan olahraga, sebaiknya dilakukan dua jam sebelumnya. “Yang terpenting adalah Anda melakukan sarapan meski sedikit. Makanlah sesuatu yang disukai dan nikmatilah,” ucap Richter. (*/Fir)

Loading...