Asal Usul

PERANG HUNAIN DIABADIKAN DALAM SURAH AT-TAUBAH

visit indonesia

Setelah Fathu Makkah, banyak suku Arab yang masuk Islam. Namun, ada juga suku-suku yang merasa lebih kuat tetap membangkang dengan kesombongannya.

&80 x 90 Image

Seperti dikutip dari Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah ﷺ disarikan dari kitab Ar-rahiqul Makhtum, pelopornya adalah suku Hawazin dan Tsaqif, kemudian diikuti beberapa suku lain. Lalu, mereka berkumpul di bawah kepemimpinan Malik bin Auf anNashri dan memutuskan memerangi Rasulullah ﷺ.

Maka berangkatlah pasukan musuh dengan membawa serta harta dan anak isteri hingga sebuah tempat bernama Authos dekat dengan lembah Hunain. Lalu mereka bermarkas di sana.
Setelah informasi tersebut sampai kepada Rasulullah ﷺ, pada 6 Syawal 8 H, Rasulullah ﷺ meninggalkan Makkah menuju Hunain bersama 12 ribu pasukan. Sebanyak 10.000 pasukan adalah yang ikut sejak awal bersama Rasulullah dalam Fathu Makkah, 2.000 pasukan sisanya adalah penduduk Mekkah yang baru saja masuk Islam. Rasulullah ﷺ memerintahkan ‘Itab bin Usai untuk menjaga Lota Makkah.

Kemudian sebagian pasukan juga ada yang berbangga-bangga dengan jumlah kaum muslimin yang banyak jumlahnya, mereka berkata: “Kali ini, kita tidak akan terkalahkan”.

Hal tersebut terasa membuat Rasulullah ﷺ gusar.

Dan benar saja, ketika pasukan kaum Muslimin tiba di Lembah Hunain, tanggal 10 Syawal di lembah Hunain, ternyata pasukan musuh telah lebih dahulu menguasai tempat tersebut dan memasang perangkap di sana seraya menghujani pasukan kaum Muslimin dengan panah sehingga mereka mundur dan tercerai-berai.

Rasulullah ﷺ agak menyingkir ke sisi kanan, kemudian berkata:

“Wahai pasukan, segera berkumpul kemari, saya Rasulullah, saya Muhammad bin Abdullah”, namun tidak ada yang menghampirinya kecuali sedikit dari kalangan Muhajirin dan Ahlul Bait nya.

Saat itu, tampaklah keberanian Rasulullah ﷺ yang luar biasa, ketika beliau mengarahkan kudanya menghadap kaum kafir seraya berkata :

Aku adalah Nabi yang tidak berdusta. Aku adalah anak (keturunan) Abdul Muththalib

Kemudian Rasulullah ﷺ perintahkan pamannya Abbas yang memiliki suara keras untuk memanggil pasukan kaum muslimin. Maka dengan suara yang paling keras Abbas memanggil mereka. Satu demi satu pasukanpun berdatangan dan kini pasukan kaum Muslimin menjadi kuat kembali dan siap menghadapi pertempuran.

Maka mulailah mereka masuk ke medan pertempuran menghadapi pasukan lawan. Hingga tidak beberapa lama kemudian, pasukan musuh berhasil ditundukkan. Di mana terbunuh dari Tsaqif sekitar 70 orang, lalu harta, pedang dan hewan mereka diambil oleh kaum muslimin.

Peperangan ini diabadikan Allah Ta’ala dalam ayat Nya :

لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّٰهُ فِيْ مَوَاطِنَ كَثِيْرَةٍۙ وَّيَوْمَ حُنَيْنٍۙ اِذْ اَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْـًٔا وَّضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الْاَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُّدْبِرِيْنَۚ ثُمَّ اَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَعَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَاَنْزَلَ جُنُوْدًا لَّمْ تَرَوْهَا وَعَذَّبَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ وَذٰلِكَ جَزَاۤءُ الْكٰفِرِيْنَ

Sungguh, Allah telah menolong kamu (mukminin) di banyak medan perang, dan (ingatlah) Perang Hunain, ketika jumlahmu yang besar itu membanggakan kamu, tetapi (jumlah yang banyak itu) sama sekali tidak berguna bagimu, dan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu, kemudian kamu berbalik ke belakang dan lari tunggang-langgang. Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Dia menurunkan bala tentara (para malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menimpakan azab kepada orang-orang kafir. Itulah balasan bagi orang-orang kafir (QS. at-Taubah ayat 25-26).(*/Da)

Loading...