Kesehatan

PERBEDAAN GEJALA VIRUS KORONA BARU DAN FLU BIASA

visit indonesia

JAKARTA – Coronavirus disease (Covid-19) atau virus korona baru masih menjadi momok di sejumlah negara yang terdampak. Salah satunya adalah Indonesia yang kasus positif virus koronanya meningkat dalam sepekan terakhir.

&80 x 90 Image

Hingga Minggu (15/3/2020), dilaporkan ada 117 kasus positif virus korona baru di Indonesia, dengan lima orang di antaranya meninggal dunia, dan delapan pasien sembuh. Sementara itu di seluruh dunia, kasus positif virus korona baru mencapai lebih dari 156 ribu orang dengan 5.835 pasien meninggal dunia dan hampir 76 ribu orang dinyatakan sembuh.

Belum lama ini, World Health Organization (WHO) juga menetapkan virus yang pertama ditemukan di Kota Wuhan, China, tersebut adalah pandemi. Hal itu diungkapkan Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku Direktur Jenderal WHO.

Gejala

Penyebaran yang meluas, seharusnya tidak hanya menyebabkan kepanikan, tetapi juga lebih peka terhadap tubuh dengan mengenali gejala-gejala virus korona baru. Beberapa tanda virus korona yang khas adalah demam, batuk kering, napas tersengal, otot pegal, dan kelelahan.

Kemudian gejala yang kurang khas seperti penumpukan dahak, sakit kepala, hemoptisis (batuk darah), dan diare. Terakhir, gejala atipikal di antaranya hidung beringus dan sakit tenggorokan.

Berbeda dengan flu

“Hidung beringus dan sakit tenggorokan adalah tanda-tanda khas infeksi saluran pernapasan atas. Karena itu, orang yang menderita bersin atau tersedak kemungkinan menderita flu atau pilek,” demikian dikutip dari DW.

Sementara itu virus korona baru umumnya mempengaruhi saluran pernapasan bagian bawah, dan sebagian besar yang terinfeksi menunjukkan batuk kering, sesak napas, atau pneumonia.

Menurut laporan Khou, tingkat keparahan gejala Covid-19 dapat berkisar dari sangat ringan hingga berat. Orang yang lebih tua atau memiliki kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung, mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit serius.

Kadang tak bergejala

Terlepas dari gejala-gejala umum yang telah disebutkan, tak jarang orang yang terinfeksi virus korona baru tidak memiliki gejala. Menurut Robert Koch Institute (RKI), sebuah badan pengendalian dan pencegahan penyakit pemerintah Jerman, virus baru tersebut memiliki masa inkubasi 14 hari.

Pencegahan

Berbeda dengan flu, virus korona baru belum memiliki vaksin dan antivirus sehingga hal yang dapat dilakukan adalah pencegahan. WHO dan CDC merekomendasikan mengikuti tindakan pencegahan standar untuk menghindari virus korona baru, di antaranya:

Sering mencuci tangan dengan sabun dan air, atau gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
Tutupi mulut dan hidung Anda dengan siku atau tisu ketika Anda batuk atau bersin.
Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut Anda jika tangan Anda tidak bersih.
Hindari kontak dekat dengan siapa pun yang sakit.
Hindari berbagi piring, gelas, tempat tidur, dan barang-barang rumah tangga lainnya jika Anda sakit.
Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering Anda sentuh.
Tinggal di rumah dan hindari tempat kerja, sekolah, dan area publik jika Anda sakit.(*/El)

Loading...