skygardenphumyhung.com www.indiacontentleadership.com museuasasdeumsonho.com festivaldellapasta.com.br realbahis.co esperanzacolombia.com ibisstylestaubate.com.br quantk.com Mahjong Ways 2 alexis 500 alexis500 alexis 500 Mahjong ways 2 demo Mahjong ways 2025 mahjong ways 2 link Amami Tsu dan Keterampilan Mahjong Wins yang Membawa Prestasi di Kota Mode Turbo Starlight JEPE500 Bikin Pemain Kaget Mahasiswa Fikom dengan Kejutan Tak Terduga Mahjong dan Keberuntungan: Bagaimana Pemain Kos Bisa Menang Rp810 Juta dalam Semalam Menang di Jepe500 Mahjong Ways, Aktivis Ini Gunakan Rp388 Juta untuk Korban Ledakan Analisis Pola dan Strategi Pintar: Cara Menyiasati RTP Dalam Permainan Pragmatic PG Filosofi dan Strategi di Balik Pola Spin Coboy Wild West Gold yang Bikin Game Makin Menarik Amomax Pengalaman Main Mahjong Ways: Dari Cuma Iseng Jadi Jackpot Hunter Analisa Pola dan Taktik Menang: Cara Cerdas Deteksi RTP Pragmatic PG Analisa Pola dan Taktik Menang: Cara Cerdas Deteksi RTP Pragmatic PG Analisa Pola dan Taktik Menang: Cara Cerdas Deteksi RTP Pragmatic PG Transformasi Mahjong Ways Dari Permainan Tradisional Jadi Metode Pelatihan Modern Cara Mahasiswa Fikom Temukan Pola Baru Kuasai RTP Wild Bounty Tanpa Stres Mahasiswa Fikom Umuslim Ungkap Pola 'Wild Lengket' di Wild West Gold Biar Makin Maksimal di Jepe500 Rahasia Psikologi di Balik Popularitas Mahjong Ways yang Tak Pernah Padam Kombinasi Emas di Mahjong Wins 3 Butuh Analisa Strategi RTP Stabil dan Waktu yang Tepat Komunitas Medan Ungkap Pola 30-30-80 Mahjong Ways 2 yang Sedang Naik Daun! Analisa dari Klub Jepe500: Slow Spin Aztec Gems Deluxe Bikin Peluang Menang Meningkat Drastis! Kairi Kejutkan Publik Raih Prestasi Besar di Mahjong Wins 3 Saat Istirahat Malam Eksperimen 100 Spin Mahjong Ways Menghasilkan Temuan Tak Terduga RTP Melejit Mendadak? Ini Pola yang Direkam Pemain Saat Scatter Beruntun Pola Runtut yang Jarang Terlihat: Pemain Senior Ungkap Teknik Rahasianya Formula Baru Membaca Pola Mahjong Ways: Hasil Analisis yang Mengejutkan Tren Pola Gacor Mahjong Ways: Data 3 Hari Terakhir Menunjukkan Piranha Tajam Prediksi Akurat Maxwin Hari Ini: Rahasia Pola PGSoft yang Baru Terbongkar Riset Pola Tersembunyi Mahjong Ways: Kenapa Baru Muncul Setelah 30 Spin Pola Mahjong Ways yang Tiba-Tiba Pecah: Temuan Baru Pemain Malam Hari Kapan RTP Mahjong Ways Mulai Naik? Pengamatan 14 Hari Memberikan Jawaban Metode Baru: Analisis 30 Detik untuk Menentukan Peluang Scatter di Mahjong Ways Perubahan Cuaca Ekstrem Banjir Aceh Disebut Selaras dengan Pola RTP Malam Mahjong Ways Banjir Aceh Picu Aktivitas Pemain Meningkat: Pola Mahjong Ways Disebut Lebih Mudah Tebak Setelah Gempa, Banyak Pemain Upload Bukti Scatter Beruntun Mahjong Ways di Medsos Detik-Detik Gempa Terjadi, Pemain Aceh Klaim RTP Mahjong Ways Tiba-Tiba Naik Drastis Hari Guru & Mindset Disiplin: Kombinasi yang Ternyata Cocok untuk Pola Gacor Tren Hari Guru: Pemain Temukan Scatter Beruntun di Waktu Tak Terduga Hari Guru 2026 Mengubah Cara Pemain Menyetel Pola PGSoft Hari Ini Hari Guru: Ketelatenan Guru Menginspirasi Cara Membaca Pola dan Analisis RTP Harian Penelitian Santai di Coffee Shop: Pola PGSoft yang Paling Banyak Muncul Minggu Ini Catatan Lapangan: Pola Starlight Princess yang Naik Drastis dalam 50 Spin Pertama Eksperimen Pemain Solo: Pola Scatter Mahjong Ways Ternyata Muncul Saat Suasana Santai Simbol Wild Mahjong Ways 2 Jadi Inspirasi Tren Kreativitas Digital 2025 Dari Meja Kayu ke Dunia Digital: Mahjong Ways dan Evolusi Cara Manusia Belajar 5 Pelajaran Kendali Diri dari Mahjong Ways yang Bisa Terapkan di Karier Mindset Konsisten ala Pemain Mahjong Ways untuk Sukses Sehari-hari Simbol Wild Mahjong Ways 2 Jadi Inspirasi Tren Kreativitas Digital 2025 Momentum Tak Pernah Bohong: Cerita Andri Menemukan Pola Sukses dari Hal Sederhana Momentum Tak Pernah Bohong: Cerita Andri Menemukan Pola Sukses dari Hal Sederhana Mahjong Wins 3 JEPE500 Jadi Tren Baru: Saat Strategi dan Hoki Bertemu Naga Hitam Dari Analisis Pola Hingga Kemenangan Strategi Cerdas Eren Titan di Mahjong Ways 2 Strategi dan Filosofi di Balik Pola Spin yang Bikin Coboy Wild West Gold Makin Seru Belajar Sabar dari Jepe500 Mahjong Ways: Kisah Vera Menemukan Ritme Kemenangan Wild Revolution di Mahjong Ways 2 Jadi Tren Kreativitas dan Hiburan Modern Dari Game ke Strategi Digital: Filosofi Mahjong Ways 2 yang Menginspirasi Generasi Kreator Seorang Ayah Berhasil Menang Rp258 Juta di Lucky Neko Tepat di Hari Ayah Roti Boleh Basi, Tapi Ide Tetap Panas Rahasia Investor Mahjong Ways 2 Raup Rp 700 Juta Tren Mahjong Ways 2025 Wild Spectrum Ubah Cara Brand Bangun Engagement Sosial Media Wild Mahjong Ways 2: Inspirasi Simbol Wild dan Free Spin untuk Kreator Digital 2025 Mahjong Ways 2 & Wild Pulse: Tips Kreatif Meningkatkan Engagement di Media Sosial Rahasia Pola & Taktik Menang Slot Pragmatic Play dan PGSoft: Maksimalkan RTP Kamu Rahasia Pola & Taktik Menang Slot Pragmatic Play dan PGSoft: Maksimalkan RTP Kamu Dari Main Mahjong Wins Jepe500 Hingga Beli Motor Baru, Rezeki Bapak Dody Bikin Kagum! https://wf.twali.id/uploads/ https://repair.tipsaku.id/about/ Dari Iseng Menjadi Viral: Momen Fajar Masuk Mode Wild Gold dan Mencetak Kemenangan Mengejutkan Saat Wild Meledak: Momen Sakti yang Membuat Dea Viral Setelah Menjebol Scatter Mahjong Ways 2 Free Spin Tanpa Henti: Kisah Raka Menemukan Wild Volcano yang Membuat Hasilnya Melonjak Tajam Wild Spiral Menggila: Akmal Tidak Menyangka Free Spin Mahjong Ways 2 Bisa Mengubah Nasibnya Malam Itu Putaran Gratis Beruntun Membawa Berkah: Cerita Nadia Menembus Scatter Emas Mahjong Ways 2 Momen Tak Terduga: Dimas Mendapatkan Ledakan Wild Emas di Mahjong Ways 2 dan Langsung Jadi Viral Panduan Menstabilkan Perputaran Mahjong: Mengatur Pola Masuk Wild dan Scatter Agar Mengikuti Irama RTP Terbaru Riset Analitik Menunjukkan Pola Wild Mahjong Mengalami Peningkatan Akurasi Saat Digabung Dengan Prediksi Harian Karyawan Warehouse Ungkap Teknik Membaca RTP Mahjong “Dua Fase” yang Berhasil Menghasilkan Puluhan Juta Kisah Viral: Pengusaha Laundry Amankan Rp380 Juta Berkat Pola RTP Mahjong yang Sedang “Bernapas Dalam” Dari Main Mahjong Wins Jepe500 Hingga Beli Motor Baru, Rezeki Bapak Dody Bikin Kagum! Mahasiswi Donasikan Rp320 Juta dari Kemenangan Mahjong Ways untuk Korban Longsor Cilacap Pemain Berpengalaman Bongkar Cara Baca Pola RTP Slot Pragmatic PG Pemain JEPE500 Ungkap Pola Scatter yang Paling Sering Bikin Jackpot Muncul Strategi Anti Rungkad Mahjong Ways PG Soft: Pola Scatter Hitam yang Mulai Diburu Pemain 2025 Dari Game ke Strategi Digital: Filosofi Mahjong Ways 2 yang Menggerakkan Generasi Kreatif 2025 Analisis Pemain Bogor: Pola Stabil Mahjong Ways 3 Muncul Setelah 9 Kali Gagal Pembaruan Pola Mahjong Ways Terbaru: Pakar Menyebut Pola Manual & Pola AI Kini Bisa Digabungkan Strategi Adaptif Mahjong 2025: Cara Membaca Ritme RTP Harian Agar Putaran Tetap Stabil & Menghasilkan Perbandingan Pola Baru: Mahjong Ways dan Sugar Rush Menunjukkan Pertarungan RTP yang Mulai Tidak Seimbang Ilmuwan Digital Temukan Hubungan Frekuensi Antara Pola Pengulangan Mahjong Ways dan Bacaan RTP Baccarat Pergeseran Sistem Digital 2025: Peneliti Temukan Baccarat Mulai Meniru Siklus Pola Game Slot Populer Pola “Reaksi Berantai” Terungkap: Mahjong Ways 3 dan Baccarat Ternyata Saling Mengikuti Arus Frekuensi RTP Kolaborasi Pola: Mahjong Ways 3 & Baccarat Ciptakan Struktur Pergerakan Baru di Dunia RTP Modern Modal Saldo DANA Gratis Bapak Ini Raup Rp 288 Juta di Mahjong Black Scatter Riset Mahasiswa Menggunakan Wi-Fi Starlink Bisa Meningkatkan Peluang Turunnya Scatter Hitam Bagaimana Anak Muda Menjadikan Mahjong Ways sebagai Filosofi Produktivitas yang Seimbang Starlight Princess Kembali Disorot Setelah Fitur Multipliernya Bikin Pemain Kejut Bahu Analisis RTP Pola Ganda Mahjong Ways dan Sugar Rush Temuan Komunitas Sloto Indonesia Pola RTP Mahjong Kini Semakin Terstruktur, Teknologi Jepe500 Menampilkan Persentase Harian dari Data Valid Revolusi Pola Mahjong 2025: Jepe500 Hadirkan AI Pembaca RTP untuk Bantu Pemain Memahami Perputaran Game Kebiasaan Membaca RTP Secara Manual Mulai Ditinggalkan, Sistem Analitik Jepe500 Kini Menyediakan Pola Harian Lebih Akurat Bukan Sekadar Spekulasi, Pola Mahjong di Jepe500 Dibentuk dari Perhitungan Berbasis Data Real-Time Data Lebih Akurat dari Sekadar Tebakan, Mesin Analisis Jepe500 Membaca Pola RTP Mahjong dengan Presisi Tinggi Antrian Bansos Tiba-Tiba Gempar Setelah Warga Melihat RTP Starlight Princess Melonjak Cerita Haru Seorang Buruh yang Menerima Bansos dan RTP Mahjong-nya Naik di Detik yang Sama Bansos Dibagikan, RTP PG Mendadak Stabil: Warga Menduga “Jam Sakti” Dimulai Anak Muda Sibolga Viral Setelah Memprediksi RTP Mahjong Berdasarkan Cuaca dan Arus Laut Fenomena Langka di Sibolga: RTP Malam Starlight Princess Stabil Tinggi Selama 3 Jam Strategi Rotasi Pola Mahjong yang Mampu Mengunci RTP Stabil Tanpa Mengandalkan Keberuntungan Penemuan Baru: Cara Mengalihkan Tempo Spin Mahjong untuk Melewati Fase Deadspin Lebih Cepat Ilmu Manajemen Risiko: Teknik Pemecahan Pola Mahjong yang Dipakai Analis Keuangan Profesional Studi Lapangan: Efek Mental Pemain Saat Mengatur Ulang Pola Spin Mahjong di Jam 4 Pagi
Orbiters

SEJARAH KESULTANAN PONTIANAK

visit indonesia

Berbicara mengenai Kesultanan Pontianak tidak akan lepas dari eksistensi Sultan Hamid II, tapi saya akan mulai dari awal mula berdirinya monarki ini hingga situasi terkini sebagai lembaga pemangku adat dan budaya Kalimantan Barat.

&80 x 90 Image

DIDIRIKAN OLEH KETURUNAN SAUDAGAR ARAB

Kesultanan Pontianak adalah sebuah kesultanan Melayu yang didirikan pada 23 Oktober 1771 (12 Rajab 1185 H) oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie di daerah muara Sungai Kapuas yang termasuk kawasan yang diserahkan Sultan Banten kepada VOC Belanda. Monarki ini merupakan monarki termuda kedua di Kepulauan Nusantara yg sekarang menjadi Republik Indonesia. Monarki yg termuda adalah Kadipaten Pakualaman yg berdiri pada tahun 1813.

Syarif Abdurrahman Alkadrie adalah anak seorang saudagar dan penyiar agama Islam, Sayyid Hussein Al Qadri atau Habib Hussein Al Qadri bin Habib Ahmad Al Qadri, yg berasal dari kota kecil Tarim di Hadramaut (sekarang masuk wilayah negara Yaman). Dalam pengembaraannya berniaga dan menyebarkan agama Islam, Habib Hussein singgah di Kerajaan Matan di Kalimantan Barat dan ia disambut baik penguasa kerajaan. Hingga ia menyunting Nyai Tua, seorang kerabat istana Kerajaan Matan keturunan Dayak Batulapis yang telah memeluk agama Islam yang kemudian melahirkan Syarif Abdurrahman pada tahun 1739 (1154 H).

Sebagai kerabat raja, Abdurrahman tinggal di lingkungan tembok istana. Ketika usianya 16 tahun, pada 1755, kedua orangtuanya hijrah ke Mempawah Lama, atas permintaan Opu Daeng Menambun. Di tempat baru ini ayahnya juga menjadi ahli agama. Dua tahun di Mempawah, Abdurrahman berjodoh dengan Utin Tjandramidi, anak Opu Daeng Menambun. Selain dgn putri Kerajaan Mempawah tersebut, Syarif Abdurrahman juga menikah dengan putri dari Kesultanan Banjar (Ratu Syarif Abdul Rahman, putri dari Sultan Tamjidillah I, sehingga ia dianugerahi gelar Pangeran).

Rupanya, hidup berkecukupan tak membuatnya betah bersarang di lingkungan istana. Ia kemudian bertualang, berdagang dan menyebarkan Islam, pada usia belianya sekitar 25 tahun. Lima tahun ia mengembara ke berbagai daerah, mulai Banjar, Bangka, Belitung, dan Tumasik (kini Singapura). Ketika ia balik ke kampung halamannya, ternyata ayahnya sudah meinggal dunia. Abdurrahman kemudian mengembara lagi dengan mengajak keluarga dan pengikutnya, hingga tiba di persimpangan S. Landak, S. Kapuas Kecil, dan S. Kapuas Besar. Di hutan tersebut, Syarif Abdurrahman dan rombongannya mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal. Kemudian pada tahun 1778 (1192 H), Syarif Abdurrahman dinobatkan kelompoknya menjadi Sultan Pontianak. Di daerah yg sekarang disebut Kota Pontianak tersebut, didirikan sebuah masjid (kini bernama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman) dan sebuah istana yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak.

Istana Kadriah Kesultanan Pontianak
KEDATANGAN VOC DAN KOLONIAL HINDIA BELANDA

Pada tahun yg sama, VOC mengirim sebuah ekspedisi dipimpin oleh Willem Ardinpalm. Pada awalnya, Sultan Syarif Abdurrahman menolak bekerjasama dengan VOC, namun setelah pendekatan intensif dalam 2 kali kunjungan, akhirnya Sultan menerima VOC secara diplomatik sebagai mitra dagang dan mengijinkan VOC membuka pos di seberang istana kesultanan yang kini dikenal dengan daerah Tanah Seribu atau Verkendepaal. Ardinpalm kemudian digantikan oleh Wolter Markus Stuart yang bertindak sebagai Resident van West Borneo Afdeling I (1779-1784) dengan kedudukan di Pontianak.

Kemudian pada tanggal 5 Juli 1779, Belanda membuat perjanjian dengan Sultan mengenai penduduk Tanah Seribu agar dapat dijadikan daerah kegiatan bangsa Belanda yang kemudian menjadi kedudukan pemerintahan Resident het Hoofd Westeraffieling van Borneo (Kepala Daerah Keresidenan Borneo Barat) dan Asistent Resident het Hoofd der Affleeling van Pontianak (Asisten Residen Kepala Daerah Kabupaten Pontianak). Area ini selanjutnya menjadi Controleur het Hoofd Onderafdeeling van Pontianak atau Hoofd Plaatselijk Bestuur van Pontianak.

1. SULTAN I: SYARIF KASIM ALKADRIE (1808 – 1819)

Pada tahun 1808, Sultan Syarif Abdurrahman wafat. Dia dimakamkan di Batu Layang, Pontianak. Selanjutnya, putra sulungnya Syarif Kasim Alkadrie (1808-1819) naik tahta menjadi Sultan Pontianak menggantikan ayahnya. Di bawah kekuasaan Sultan Syarif Kasim, Kesultanan Pontianak semakin mempererat kerjasama dengan Kerajaan Belanda dan kemudian Kerajaan Inggris sejak tahun 1811.

2. SULTAN II: SYARIF USMAN ALKADRIE (1819 – 1855)

Sultan Syarif Kasim wafat pada 25 Februari 1819, dan digantikan oleh adiknya, Syarif Usman Alkadrie (1819-1855). Pada masa kekuasaan Sultan Syarif Usman, banyak kebijakan bermanfaat yang dikeluarkan olehnya, termasuk dengan meneruskan proyek pembangunan Masjid Jami’ pada 1821 dan perluasan Istana Kadriyah pada tahun 1855. Pada April 1855, Sultan Syarif Usman meletakkan jabatannya sebagai sultan dan kemudian wafat pada 1860.

3. SULTAN III: SYARIF HAMID I ALKADRIE (1855 – 1872) s/d SULTAN IV: SYARIF YUSUF ALKADRIE (1872-1895)

Anak tertua Sultan Syarif Usman, Syarif Hamid Alkadrie (1855-1872), dinobatkan sebagai Sultan pada 12 April 1855. Dan ketika Sultan Syarif Hamid wafat pada 1872, putra tertuanya, Syarif Yusuf Alkadrie (1872-1895) naik tahta sebagai beberapa bulan setelah ayahnya wafat. Sultan Syarif Yusuf dikenal sebagai satu-satunya sultan yang paling sedikit mencampuri urusan pemerintahan. Dia lebih aktif dalam bidang keagamaan, sekaligus merangkap sebagai penyebar agama Islam.
Pemerintahan Sultan Syarif Yusuf berakhir pada 15 Maret 1895.

4. SULTAN V: SYARIF MUHAMMAD ALKADRIE (1895 – 1944)

Sultan Syarif Yusuf digantikan oleh putranya, Syarif Muhammad Alkadrie (1895-1944) yang dinobatkan pada 6 Agustus 1895. Pada masa ini, hubungan kerjasama Kesultanan Pontianak dengan Belanda semakin erat dan kuat. Masa pemerintahan Sultan Syarif Muhammad merupakan masa pemerintahan terpanjang dalam sejarah Kesultanan Pontianak. Ia sangat berperan dalam mendorong terjadinya pembaruan dan moderenisasi di Pontianak. Dalam bidang sosial dan kebudayaan, dia adalah sultan Melayu di Kalimantan Barat yang pertama kali berpakaian kebesaran Eropa di samping pakaian Melayu, Teluk Belanga, sebagai pakaian resmi.

Dia juga orang yang menyokong majunya bidang pendidikan serta kesehatan. Selain itu, ia juga mendorong masuknya modal swasta Eropa dan Cina, serta mendukung bangsa Melayu dan Cina mengembangkan perkebunan karet, kelapa, dan kopra serta industri minyak kelapa di Pontianak. Sementara dalam aspek politik, Sultan memfasilitasi berdiri dan berkembangnya organisasi-organisasi politik, baik yang dilakukan oleh kerabat kesultanan maupun tokoh-tokoh masyarakat.

Sultan Syarif Muhammad Alkadrie (1895-1944) bersama para petinggi Belanda di Pontianak (circa 1930) Sumber: Tropenmuseum (http://collectie.tropenmuseum.nl/default.aspx?idx=ALL&field=%2A&search=10001596)
MASA PENDUDUKAN JEPANG DAN PEMBUNUHAN MASSAL KELUARGA SULTAN PONTIANAK (PERISTIWA MANDOR)

Kedatangan balatentara Kekaisaran Jepang pada tahun 1942. Sultan dan keluarganya disekap di Istana Kadriah Pontianak. Pihak Jepang mencurigai bahwa di Kalimantan Barat terdapat komplotan-komplotan yang terdiri atas kaum cendekiawan, para bangsawan, raja, sultan, tokoh masyarakat, orang-orang Tionghoa, dan para pejabat, yg tidak menyukai kedatangan mereka. Jepang pun berinisiatif untuk menghancurkan mereka dengan penangkapan-penangkapan. Penangkapan-penangkapan tersebut terjadi antara September 1943 dan awal 1944. Tak hanya melakukan penangkapan-penangkapan, Jepang juga melakukan penyiksaan dan pembunuhan massal terhadap ribuan penduduk Pontianak dan sekitarnya.

Pada 28 Juni 1944, Jepang menghabisi Sultan Syarif Muhammad beserta beberapa anggota keluarga dan kerabat kesultanan, pemuka adat, para cendekiawan, dan tokoh masyarakat Pontianak. Nasib sama juga menimpa para raja dan sultan lain serta masyarakat di Kalimantan Barat. Tragedi berdarah ini kemudian dikenal dengan sebutan Peristiwa Mandor. Pembunuhan Sultan Syarif Muhammad dan tindakan semena-mena Jepang inilah yang menjadi faktor utama terjadinya Perang Dayak Desa.

Jenazah Sultan Syarif Muhammad baru ditemukan pada 1946 oleh putranya yang bernama Syarif Hamid Alkadrie. Syarif Hamid bisa selamat dari genosida itu karena tidak sedang berada di Pontianak. Saat itu ia menjadi tawanan perang Jepang di Batavia sejak 1942 dan bebas pada 1945.

MASA REVOLUSI KEMERDEKAAN RI & PENDIRIAN DAERAH ISTIMEWA BORNEO BARAT

Di tengah gejolak revolusi kemerdekaan RI, Syarif Hamid Alkadrie dinobatkan sebagai Sultan pada 29 Oktober 1945 dengan gelar Sultan Syarif Hamid II Alkadrie. Sebagai satu-satunya monarki yg tersisa di Kalimantan Barat saat itu, Sultan Hamid II berinisiatif menghimpun keluarga kerajaan2 yg ada di Kalimantan Barat untuk mengeluarkan Putusan Gabungan Kerajaan-Kerajaan Borneo Barat tanggal 22 Oktober 1946 No 20 L dibagi dalam 12 Swapraja, yakni:
1. Swapraja Sambas,
2. Swapraja Pontianak,
3. Swapraja Mempawah,
4. Swapraja Landak,
5. Swapraja Kubu,
6. Swapraja Matan,
7. Swapraja Sukadana,
8. Swapraja Simpang,
9. Swapraja Sanggau,
10. Swapraja Sekadau,
11. Swapraja Tayan, dan
12. Swapraja Sintang
dan 3 Neo- Swapraja, yaitu:
1. Neo Swapraja Meliau,
2. Neo Swapraja Nanga Pinoh, dan
3. Neo Swapraja Kapuas Hulu.

Keputusan Gabungan Para Raja atau Sultan di Kalimantan Barat tersebut kemudian mewujudkan suatu ikatan federasi dengan nama “Daerah Istimewa Kalimantan Barat” atau DIKB dan Keputusan itu kemudian secara hukum disahkan Residen Kalimantan Barat dengan surat keputusan tanggal 10 Mei 1948 No 161, pada tahun 1948 keluarlah Besluit Luitenant Gouvernur Jenderal tanggal 2 Mei 1948 No 8 Stabld Lembaran Negara 1948/58 yang mengakui Kalimantan Barat berstatus Daerah Istimewa dengan Pemerintahan Sendiri berserta sebuah “Dewan Kalimantan Barat”.

DIKB kemudian bergabung dengan BFO (Bijenkomst voor Federaal Overleig, Badan Musyawarah Federal) yg diketuai oleh Sultan Hamid II. Kemudian dalam kedudukannya sebagai Ketua BFO, Sultan Hamid II mendorong pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) yg terdiri dari negara2 Republik Indonesia dan negara2 anggota BFO (Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara Sumatra Timur, Negara Sumatra Selatan, daerah-daerah otonom di luar RI dan federal: Jawa Tengah, DIKB, Dayak Besar, Banjar, Kalimantan Timur, Kalimantan Tenggara, Bangka, Belitung dan Riau), sebagai solusi atas konflik berkepanjangan yg sudah menelan korban cukup besar di kedua belah pihak. Solusi ini akhirnya disepakati pada Konferensi Meja Bundar 27 Desember 1949.

PERISTIWA APRA, PEMBUBARAN RIS DAN INTEGRASI KE DALAM RI

Dalam peristiwa pemberontakan APRA (23-26 Januari 1950) yg dipimpin Kapten KNIL Raymond Westerling, Sultan Hamid II, yg saat itu sebenarnya menjabat menteri tanpa portofolio dalam Kabinet Hatta, didakwa terlibat dalam kudeta berdarah di kota Bandung dan Jawa Barat tersebut. Keterlibatan menyebabkan Sultan Hamid II ditangkap meskipun tidak diadili, mungkin mengingat jasa2nya dalam pemerdekaan negara ini, oleh pemerintah RIS.

Namun keterlibatannya tsb, menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat Kalimantan Barat dan akhirnya pada pembubaran RIS pada 17 Agustus 1950, DIKB dilebur ke dalam Propinsi Kalimantan, beribukota Banjarmasin. Pada saat pemekaran wilayah eks DIKB menjadi Propinsi Kalimantan Barat, beribukota Pontianak, pada 1 Januari 1957, kesultanan Pontianak resmi dibubarkan dan dilebur wilayahnya ke dalam propinsi baru tersebut.

FUNGSI SEBAGAI LEMBAGA PEMANGKU ADAT & BUDAYA

Selanjutnya, peran Kesultanan Pontianak lebih bersifat sebagai Pemangku Budaya hingga wafatnya Sultan Hamid II pada 30 Maret 1978. Kemudian terjadi kekosongan jabatan Sultan (interregnum) selama hampir 25 tahun. Putra satu-satunya Sultan Hamid II, Pangeran Syarif Yusuf Alkadrie (lebih dikenal dgn nama Prins Max Nico) menolak dinobatkan sebagai Sultan, mengingat statusnya berkewarganegaraan Belanda. Pada tahun 1946, Syarif Yusuf memang diungsikan ke Belanda bersama ibunya yg Indo Belanda, Sultana Maharatu Mas Mahkota Pontianak alias Dina (Didi) van Delden, dan kakaknya, Syarifah Zahra Alkadrie alias Edith Denise.

Pada 29 Januari 2001, seorang kerabat Kesultanan Pontianak, Syarifah Khadijah Alkadrie, mengukuhkan Kerabat Muda Istana Kadriah Kesultanan Pontianak yg bertujuan menjaga segala tradisi dan nilai budaya Melayu Pontianak, termasuk menghidupkan dan melestarikannya. Pada 15 Januari 2004, keluarga Istana Kadriyah mengangkat Syarif Abubakar Alkadrie sebagai Sultan Pontianak ke-VIII, yg menjabat hingga sekarang.

Catatan Khusus: KLAIM GANDA ATAS JABATAN SULTAN

Pada 31 Oktober 2014, Syarif Toto Thaha Alkadrie diumumkan sebagai Sultan Pontianak ke-X. Lima hari kemudian, pada 5 November 2014, Sultan Toto Thaha memperkenalkan dirinya sebagai Sultan dengan berjalan kaki menuju Istana Kadriah dengan atribut Kesultanan.

H. Syarif Toto Thaha Alkadrie lahir di Pontianak pada 29 Agustus 1952 Ketua Majelis Musyawarah Istana Kadriah sejak 1999 dan Ketua Pemangku Adat Majelis Adat Budaya Melayu Kota Pontianak sejak 2002. Ia juga pernah menjadi Anggota DPRD Kota Pontianak dari tahun 1992 hingga 1999. Syarif Toto Thaha merupakan putra dari Sultan Thaha Alkadrie. Dari garis ibunya yang bernama Ratu Anom Negara Syarifah Fatimah Alkadrie, Sultan Thaha merupakan cucu dari Sultan Mohamad. Dari garis ayahnya yang bernama Syarif Usman Alkadrie, Sultan Thaha merupakan cicit dari Sultan Yusuf (sultan ke-V) dari anak lelakinya yang bernama Syarif Mahmud Alkadrie.

Menghadapi klaim itu, pihak Sultan Syarif Abubakar Alkadrie tinggal diam. Pada 6 November 2014, Yayasan Sultan Hamid II secara terbuka menyatakan tetap mengakui Syarif Abubakar Alkadrie sebagai Sultan ke-VIII. Pada 18 November 2014, Sultan Abubakar menyatakan bahwa dirinya tetap bertakhta sebagai Sultan ke-VIII, yang secara tidak langsung menolak klaim Sultan Syarif Toto Thaha Alkadrie.

Silsilah Sultan Pontianak, yg menjadi dasar klaim ganda atas jabatan Sultan baru-baru ini.
Di hari yang sama, Sultan Abubakar juga mengeluarkan titah yang berbunyi sebagai berikut:
Bismillaahirrahmaanirrahiim. Saya yang berada di atas Takhta Kesultanan Pontianak, Sultan Syarif Abubakar Alkadrie bin Syarif Mahmud Alkadrie bin Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, Sultan Kadriah Pontianak ke-VIII menyerukan dan menyampaikan titah:
Atas asma Allah Subhanallah wa Ta’ala dan Muhammad Rasulullah Shallahualaihi Wa Sallam, kepada seluruh keluarga besar Alkadrie yang berada di dalam wilayah Kota Pontianak dan sekitarnya maupun di perantauan, seluruh pecinta dan pemerhati Kesultanan Kadriah Pontianak, marilah kita berpikir jernih, bermusyawarah dan bermufakat menyandarkan segala pemikiran kepada Alquran dan sunnah; merapatkan barisan dan berjabatan tangan di dalam tali ikatan ukhuwah yang penuh dengan semangat kebersamaaan, perdamaian, kasih sayang, dan kekeluargaan; menegakkan dan tunduk pada hukum syariat sebenar-benarnya dari dunia hingga ke akhiran. Alhamdulillah Rabbilalamin.

Syarif Abubakar Alkadrie, lahir di Pontianak pada tanggal 26 Juli 1944, dinobatkan sebagai Sultan Pontianak ke-VIII setelah hampir 26 tahun, jabatan Sultan Pontianak kosong setelah wafatnya Sultan Hamid II pada tahun 1978. Syarif Abubakar dinobatkan sebagai Sultan pada Januari 2004, setelah sebelumnya mendapat restu dari Ratu Perbu Wijaya Syarifah Khadijah Alkadrie, putri dari Sultan Mohamad, yang pada saat itu merupakan anggota keluarga Alkadrie yang tertua, yang berumur lebih dari 100 tahun.

Syarif Abubakar merupakan cucu dari Sultan Syarif Mohamad (Sultan ke-6) dari anak lelakinya, Pangeran Agung Syarif Mahmud Alkadrie. Syarif Mahmud sendiri adalah adik kandung dari Sultan Hamid II. Sultan Abubakar dinobatkan sebagai Sultan atas kesepakatan bersama antara para pewaris Sultan Mohamad dikarenakan keengganan putra dari Sultan Hamid II, yakni Syarif Yusuf Alkadrie alias Max Nico yang kini berkewarganegaraan Belanda untuk dinobatkan sebagai Sultan Pontianak.

Ralat : Sultan Hamid II tetap diadili dan divonis oleh Mr. Wirjono Prodjodikuro (Ketua MA), beliau dijatuhkan vonis hukuman penjara 10 tahun dipotong masa tahanan (3 tahun) dengan dasar pertimbangan adanya niat Sultan Hamid II menyuruh Westerling & Frans Najoan untuk menyerbu Dewan Menteri RIS dan membunuh 3 pejabat pemerintah: Menhan Sultan HB IX, Sekjen Kemenhan Mr. Alibudiardjo, dan Kasaf TNI Kolonel T.B. Simatupang.(*/Dhan)

Loading...