TANDA ANDA PERLU DILAKUKAN TES COVID-19

JAKARTA – Para ahli mengatakan ada beberapa tanda Anda harus menjalani tes untuk mengetahui infeksi virus corona jenis baru (Covid-19). Mereka menyebut terdapat hingga jutaan kasus yang tidak dapat terdeteksi.

Salah satu masalah mengapa hal tersebut terjadi adalah orang-orang hanya akan menjalani tes saat memiliki tiga gejala umum dari Covid-19. Menurut Tim Spector, ilmuwan dan profesor epidemiologi genetik di King’s College London (KCL) sejak awal fokus pengujian adalah terhadap tiga gejala yaitu batuk, demam, dan anosmia (kehilangan penciuman dan rasa).
“Kami mengindentifikasi anosmia sebagai gejala pada Mei dan sekarang jelas perlu ditambahkan lebih banyak. Ini sangat penting dengan adanya varian baru Covid-19 yang dapat menyebabkan gejala berbeda,” ujar Spector, dilansir ITV, Kamis (18/2).
Spector mengatakan, orang mungkin perlu menjalani tes Covid-19 jika merasa tidak enak badan. Para ilmuwan di KCL bekerja sama dengan koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (Cepi) menganalisis data dari 122 ribu orang, di mana 1.202 diantaranya dilaporkan melakukan pengujian dalam waktu seminggu sejak pertama kali merasa sakit.
Dari sana, para ilmuwan menemukan bahwa pengujian dengan salah satu tiga gejala klasik akan menemukan 69 persen kasus Covid-19 bergejala, dengan 46 orang dites negatif. Mereka menilai bahwa dengan memperpanjang daftar gejala menjadi kelelahan, sakit kepala, sakit tenggorokan dan diare dalam tiga hari pertama akan mendeteksi 96 persen kasus, dengan 95 tes negatif untuk setiap tes positif.
Selain itu, para peneliti menemukan bahwa 31 persen orang yang menderita Covid-19 tidak memiliki gejala umum pada tahap awal penyakit. Tim mengatakan temuan mereka juga dapat digunakan dalam uji klinis untuk menilai keefektifan vaksin Covid-19 yang potensial.
“Diagnosis akurat kasus Covid-19 sangat penting saat menilai kemanjuran kandidat vaksin dalam penelitian skala besar, terutama karena tanda dan gejala yang terkait dengan penyakit tersebut ekstensif dan tumpang tindih dengan infeksi virus umum lainnya,” jelas Jakob Cramer, kepala pengembangan klinis di Cepi.
Lebih lanjut, Cramer mengatakan temuan penelitian ini memberikan wawasan penting yang akan membantu mengoptimalkan pilihan gejala pemicu untuk pemeriksaan diagnostik dalam uji coba efikasi vaksin Covid-19. Siapapun yang mengalami gejala utama, suhu tinggi, batuk terus menerus baru, atau kehilangan atau perubahan indra penciuman atau perasa harus melakukan tes segera dan mengisolasi diri bersama dengan orang-orang yang ada dalam satu rumah atau kediaman mereka.(*/In)